Ebola di Guinea Sulit Dikontrol
Ebola ditularkan melalui kontak dekat dan membunuh antara 25 - 90 persen dari korban
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Baru pertama kali terjadi, wabah Ebola yang telah menewaskan 78 orang di Guinea. Seorang pejabat dengan Medecins Sans Frontieres (MSF) mengatakan penyebaran penyakit di seluruh negeri membuat sulit dikontrol.
Negara Afrika Barat sedang menghadapi pertempuran dengan wabah maut. Ebola ditularkan melalui kontak dekat dan membunuh antara 25 - 90 persen dari korban .
"Kami menghadapi epidemi besarnya belum pernah terlihat dalam hal distribusi kasus, " kata Mariano Lugli , koordinator untuk kemanusiaan di Guinea, seperti dikutip BBC.
"Penyebaran geografis ini mengkhawatirkan karena akan sangat menyulitkan tugas organisasi yang bekerja untuk mengontrol epidemi ," ujarnya.
Wabah Ebola telah berpusat di sekitar wilayah terpencil di selatan- timur Guinea dari Nzerekore tapi butuh otoritas enam minggu untuk mengidentifikasi penyakit ini .
Ini sekarang telah menyebar ke negara tetangga Liberia , serta modal Guinea , Conakry , yang memiliki populasi dua juta orang .
Penyanyi Senegal Youssou Ndour membatalkan konser di Conakry pada hari Sabtu karena wabah itu.
Meskipun ia sudah melakukan perjalanan ke kota, ia mengatakan kepada BBC itu bukan ide yang baik untuk membawa ratusan atau ribuan orang bersama-sama di daerah tertutup .
Angka yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan Guinea semalam, menunjukkan bahwa telah terjadi 78 kematian dari 122 kasus dugaan Ebola sejak Januari , naik dari 70 .
Dari jumlah tersebut , ada 22 laboratorium dikonfirmasi kasus Ebola , kata kementerian itu .
Liberia telah mencatat total tujuh dicurigai dan kasus , termasuk empat kematian , Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) mengatakan dikonfirmasi .
Menteri Kesehatan Liberia Walter Gwenigale pada Senin memperingatkan orang-orang untuk berhenti melakukan hubungan seks karena virus itu menyebar melalui cairan tubuh .
Hal ini di samping saran yang ada untuk menghentikan berjabat tangan dan berciuman .
Wartawan BBC Jonathan Paye - Layleh di Monrovia , ibukota Liberia , mengatakan warga semakin khawatir dan banyak pekerja supermarket mengenakan sarung tangan sebagai tindakan pencegahan .