Pemilu di Tokyo Berjalan Lancar, Banyak Yang Datang Mendadak
Pemilu di Tokyo Berjalan Lancar, Banyak Yang Datang Mendadak
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pelaksanaan pencoblosan pada pemilu legislatif di Tokyo sejak jam 8 pagi hingga jam 18.00 waktu Tokyo telah berjalan lancar. Sebanyak 3073 surat suara telah diberikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) kepada Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (PPLN).
Total pemilih 1.570-an. Namun kemudian ditambah antisipasi 1500 suara lagi bagi yang kemungkinan datang mendadak dan tidak terdaftar sebelumnya. Demikian ungkap Ketua Badan Pengawas Pemilu Mohammad Irfan Saleh khusus kepada Tribunnews.com sore ini (6/4/2014).
"Kebijakan bukan tambah 2% dari total suara tetapi tambah 1500 suara, menggunakan semua surat suara PPLN yang tersisa, digunakan semua, sebagai antisipasi DPT (Daftar Pemilih Tetap) masuk ke sini mendadak, tidak terdaftar sebelumnya," papar Irfan lagi.
Seluruh surat pemberitahuan telah dikirimkan ke 23 daerah di Tokyo plus Kawasaki. Meskipun demikian ada pula yang dari luar daerah yang langsung datang ke tempat pemungutan suara (TPS) di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT) dengan membawa surat keterangan lokasi asal, tambahnya.
"Banyak pendaftar yg belum mendaftarkan dirinya, cukup banyak memang. Banyak alasannya, antara lain April awal ini kan banyak siswa sekolah baru masuk ke Jepang, pekerja baru yang mulai kerja 1 April dan sebagainya. Lalu ada pula yang pindah rumah tidak lapor ke kantorpos atau tidak lapor ke KBRI, sehingga surat kita mental balik, tetapi orangnya sebenarnya masih di Jepang," lanjutnya.
Sementara seorang pencoblos, pelajar Indonesia yang sedang belajar di Universitas Tokyo jurusan Pertanian, Daniel, merasa bingung juga.
"Kok, orang masih bisa mendadak datang ya, padahal kan sudah diberi batas waktu sampai tanggal sekian untuk pemilih di Jepang. Ternyata bisa datang mendadak juga ya. Saya kira tadinya yang sudah lepas dari batas akhgir itu tak bisa lagi untuk ikut pemilu," ungkapnya dengan bingung kepada Tribunnews.com.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.