Satelit Mata-mata Baru Israel Masuk Orbit
Keberadaan satelit itu akan meningkatkan kemampuan negara Yahudi tersebut memantau Iran, musuh bebuyutannya.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Sebuah satelit mata-mata baru Israel memasuki orbit Kamis (10/4//2014) pagi, kata kementerian pertahanan negara itu. Keberadaan satelit itu akan meningkatkan kemampuan negara Yahudi tersebut memantau Iran, musuh bebuyutannya.
Satelit observasi jarak jauh Ofek 10, yang diluncurkan ke angkasa luar dengan roket Shavit pada Rabu malam, mengungguli model sebelumnya dengan kemampuannya "melompat" dari satu sasaran ke sasaran lain ketimbang "menyapu" daerah, kata para pejabat kementerian kepada wartawan.
Menteri Pertahanan Israel, Moshe Yaalon, mencatat bahwa Ofek 10 akan "memungkinkan pihak keamanan mengetahui lebih baik acamanan jarak dekat dan jauh, sepanjang waktu dalam sehari dan dalam cuaca apapun."
Israel, satu-satunya negara di kawasan itu yang diyakini punya senjata nuklir tetapi tidak pernah diakui, menuduh Iran telah diam-diam mengejar kemampuan senjata nuklir dengan program sipilnya. Numun Iran membantah tuduhan tersebut.
Ofek 10 bergabung dengan sejumlah satelit mata-mata Israel yang telah diluncurkan sejak tahun 1988. Yang paling akhir adalah Ofek 9 yang diluncurkan ke angkasa luar tahun 2010.