Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Transportasi Malaysia: Petunjuk Didapat Seperti Roller Coaster

Menurut Hishammuddin, panggilan telepon kopilot itu benar, maka sejak awal dia sudah pasti tahu.

Penulis: Yudie Thirzano
zoom-in Menteri Transportasi Malaysia: Petunjuk Didapat Seperti Roller Coaster
AFP/MOHD RASFAN
Menteri Pertahanan Malaysia merangkap Pejabat Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein (tengah) menjawab pertanyaan seputar kabar terkini hilangnya pesawat Malaysia Airlines penerbangan MH370 saat hadir pada acara the 14th Defence Services Asia Exhibition & Conference di the Putra World Trade Center (PWTC), Kuala Lumpur, Sabtu (13/4/2014). Hishammuddin membantah kabar panggilan telepon oleh kopilot Fariq Abdul Hamid. 

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Pejabat Pemerintah Malaysia kembali tampil untuk membantah spekulasi soal pesawat MH370 milik Malaysia Airlines yang raib. Akhir pekan lalu muncul kabar yang menghebohkan bahwa kopilot MH370 Fariq Abdul Hamid diberitakan sempat membuat panggilan melalui telepon genggamnya.

Hal tersebut dilakukan Fariq saat MH370 terbang rendah di atas pantai barat Malaysia. Penyidik berkeyakinan bahwa ada sebuah panggilan telepon dari Fariq Abdul Hamid. Pejabat Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein menampik kabar itu.

Menurut Hishammuddin, jika memang yang dikabarkan soal panggilan telepon itu benar, maka sejak awal dia sudah pasti tahu. "Saya tak bisa komentari (laporan surat kabari) itu. Karena jika benar, sedari awal kami pasti telah diberitahu," kata Hishammuddin yang juga Menteri Pertahanan itu Sabtu, dikutip Straittimes.

Dia mengatakan sejak awal pihaknya tak akan mengkonfirmasi kabar apapun tentang pesawat MH370 milik maskapai Malaysia Airlines sepanjang tak ada bukti kuat atau verifikasi. Menurutnya pihak yang memanfaatkan kesempatan atas laporan-laporan itu merupakan tindakan tak bertanggungjawab.

Namun dia mengakui, tim pencarian telah mendapat beberapa indikasi yakni temuan di Laut China Selatan, laporan citra satelit Tiongkok, temuan sejumlah safety jacket dan perahu terkena tumpahan minyak. Ada pula laporan dari tim SAR yang diperluas ke Laut China Selatan, Laut Andaman dan kini di Samudera Hindia.

"Kami menerima banyak petunjuk dan kami mengikutinya, tapi sayangnya itu seperti naik roller coaster, dimana kami menerima informasi dan diselidiki tetapi mereka tidak berdasar," katanya.

Dia berharap publik memahami bahwa laporan-laporan tak berasar, bukan hanya berpengaruh pada upaya pencarian tetapi juga pada keluarga korban.

Berita Rekomendasi

Penerbangan MH370, membawa 227 penumpang dan 12 awak, meninggalkan Bandara International Kuala Lumpur pukul 12.41 pada 8 Maret 2014. Namun pesawat kemudian menghilang dari layar radar sekitar satu jam kemudian saat berada di atas Laut China Selatan.

LIHAT JUGA

Penumpang MH370 Kirim Pesan Ditahan di Diego Garcia Oleh Militer

MH370 Hilang: Biaya Pencarian Terbesar dalam Sejarah

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas