Pascatragedi MH370, Jumlah Penumpang Malaysia Airlines Terjun Bebas
Persentase penumpang turun menjadi 74,1 persen, mendekati rekor terendah 73,9 persen pada Januari 2013 silam.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM - Pasca menghilangnya MH370, Malaysia Airlines bulan lalu melaporkan penurunan jumlah penumpang secara tajam. Persentase penumpang turun menjadi 74,1 persen, mendekati rekor terendah 73,9 persen pada Januari 2013 silam.
Analis memprediksi ketidakpastian tentang MH370 akan terus menurunkan jumlah penumpang. Penumpang yang loyal pun ikut menyoroti masalah yang dihadapi Malaysia Airlines. Sejak MH370 hilang, mau tidak mau keyakinan dan kepercayaan penumpang pun menurun.
"Kalau itu hanya kecelakaan, itu bisa saja terjadi. Tapi setelah itu, ada beberapa kerusakan dari pesawat yang sepertinya mengurangi kepercayaan yang saya miliki untuk Malaysia Airlines," kata Ray Tan, seorang penumpang loyal Malaysia Airlines, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/5/2014).
Tak hanya masalah MH370, Malaysia Airlines juga menghadapi masalah beban operasional yang sangat tinggi. Untuk itu, sejak tahun lalu, maskapai itu mengadopsi format penerbangan murah untuk menggenjot lalu lintas terbang.
Namun, tampaknya upaya itu belum bisa memangkas biaya dan memperbaiki produktivitas. "Beban operasional mereka masih sangat tinggi. Mereka harus melihat kembali model bisnis mereka," kata Kepala Investasi dari Philip Capital, Ang Kok Heng.
Informasi saja, maskapai BUMN Malaysia ini akan melaporkan kinerja keuangan pada hari ini. Laporan ini diperkirakan akan mengkonfirmasi parahnya kerugian keuangan maskapai tersebut pasca menghilangnya MH370 pada 8 Maret lalu.
Maskapai penerbangan itu dilaporkan mengalami kerugian 343 juta ringgit Malaysia atau setara 106 juta dollar AS pada kuartal IV 2013, bersaing dengan AirAsia Bhd yang melayani penerbangan rute pendek dan AirAsiaX serta maskapai asal Timur Tengah yang melayani rute menengah dan panjang.