Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Malaysia Airlines Terancam Kolaps Pascatragedi MH370

Malaysia Airlines (MAS), tampaknya harus meninjau ulang model bisnis mereka, untuk memastikan perusahaan tersebut tidak kolaps pascatragedi MH370.

zoom-in Malaysia Airlines Terancam Kolaps Pascatragedi MH370
AFP/ADRIAN DENNIS
Foto pesawat airbus milik Malaysia Airlines 

TRIBUNNEWS.COM, KUALA LUMPUR - Malaysia Airlines (MAS), tampaknya harus meninjau ulang model bisnis mereka, untuk memastikan perusahaan tersebut tidak kolaps pascatragedi hilangnya pesawat MH370.

Pasalnya, Menteri Pertahanan yang juga Plt Menteri Transportasi Hishammuddin Hussein, Kamis (15/6/2014), menyatakan Pemerintah Malaysia tak akan memberikan bantuan keuangan untuk menyelamatkan maskapai ini.

Malaysia Airlines, Kamis (15/5/2014),  menyatakan mengalami kerugian bersih 59 persen pada kuartal pertama 2014 ini.

Kerugian itu, sebagai imbas susulan dari hilangnya pesawat penerbangan MH370 pada 8 Maret 2014. Adapun pencarian pesawat itu dihentikan sementara karena kerusakan peralatan pencari.

Total nilai kerugian bersih kuartal pertama maskapai ini, mencapai 443,4 juta ringgit atau sekitar Rp 1,6 triliun.

Nilai kerugian ini, meningkat hampir dua kali lipat dari kerugian bersih yang dicatatkan pada kuartal pertama 2013 senilai 278,8 juta ringgit atau setara Rp 980 miliar.

Pada konferensi pers Kamis sore, Hishamuddin mengatakan pula bahwa kabinet telah menyetujui rencana yang dibuat bersama Tiongkok dan Australia untuk beralih ke fase pencarian laut dalam, terkait misteri hilangnya pesawat Boeing 777-200ER milik Malaysia Airlines itu. Pencarian masih berkutat di Samudra Hindia di sebelah barat Australia.

Langkah pertama yang akan dilakukan Pemerintah Malaysia adalah menganalisis ulang akumulasi data yang ada sejauh ini untuk mengidentifikasi area pencarian yang lebih akurat.

Langkah kedua, yaitu memetakan dasar laut di area pencarian, kemudian mengerahkan peralatan bawah laut yang paling tepat untuk medan tersebut.

Kekinian, upaya pencarian sedang dihentikan sementara, menyusul kerusakan bluefin21 yang butuh penggantian suku cadang.

Cacat pada transponder telah menghambat komunikasi antara kapal selam dengan robot bawah air tersebut. Diperkirakan butuh beberapa hari untuk mendapatkan suku cadang yang dibutuhkan bluefin tersebut.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas