Andrie Ochtman Akhirnya Bisa Tambah Pengalaman Main di Indonesia
Nama Andrie Ochtman seketika menjadi terkenal. Dia adalah pebulu tangkis Belanda keturunan Indonesia yang luput dari musibah pesawat Malaysia Airlines
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Andrie Ochtman seketika menjadi terkenal. Dia adalah pebulu tangkis Belanda keturunan Indonesia yang luput dari musibah pesawat Malaysia Airlines MH17 yang tertembak jatuh di Ukraina, Kamis (17/7/2014).
Ochtman seharusnya berada di pesawat dengan rute penerbangan Amsterdam (Belanda)-Kuala Lumpur (Malaysia) tersebut. Namun, jelang keberangkatan dia memutuskan untuk berganti pesawat setelah mendapat penawaran dari pihak Bandara Schipol, Amsterdam.
Ochtman tiba dengan selamat di Jakarta pada Jumat (18/7/2014) sore. Keesokan paginya, dia sudah menjalani latihan di PB Tangkas, Jakarta Barat. Octhman datang ke Indonesia memang untuk berlatih dan ikut turnamen Asctec International Challenge, 12-16 Agustus.
Di kalangan dunia bulu tangkis internasional, nama Ochtman memang belum terdengar. Maklum saja, baru dua tahun lalu dia memutuskan untuk terjun sebagai pemain profesional. Astec International Challenge adalah turnamen internasional pertamanya.
Apa yang dilakukan Ochtman memang terbilang aneh. Bayangkan, ketika berusia 23 tahun, dia baru memutuskan menjadi pemain profesional. Umumnya, untuk menjadi pemain profesional, latihan serius dan konsisten harus sudah dilakukan sejak usia dini.
"Saya tahu ini terlambat, tapi saya bermain bulu tangkis bukan untuk mendapatkan uang. Saya bermain bulu tangkis karena saya senang. Saya serius menjalaninya sekaligus untuk bersenang-senang," aku pemain kelahiran 3 November 1990 tersebut.
Demi menaikkan performanya, Ochtman menyewa pelatih pribadi di Belanda. Dia rela mengeluarkan semua uang yang dimiliki untuk meningkatkan kemampuan. Dia juga masih mendapat bantuan dari orang tua untuk mencukupi kebutuhannya di bulu tangkis.
"Saya tidak belanja, tidak jalan-jalan. Semua uang saya pakai untuk bulu tangkis. Banyak orang bilang saya gila. Tapi tidak apa-apa, saya menikmatinya," ucap Ochtman sambil tersenyum.
Untuk membuat beberapa keputusan berkaitan dengan kariernya, Ochtman biasanya berkonsultasi dengan Dicky Palyama, pemain Belanda yang juga berdarah Indonesia. Ochtman bahkan menyebut Palyama sebagai idolanya.
Di turnamen Astec International Challenge, Ochtman akan memulai persaingan dari babak kualifikasi. Dia mengaku tidak memasang target muluk. "Tidak ada target khusus. Saya tahu persaingan akan berat karena ini turnamen level challenge (di bawah grand prix gold). Saya hanya ingin menambah pengalaman," ucapnya.