PBB Kutuk Serangan Israel ke Sekolah di Gaza
Juru bicara UNRWA Chris Gunness menyebut serangan hari Rabu (30/7) itu “memalukan.”
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, GAZA - Badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengecam militer Israel setelah peluru-peluru meriam mengenai sebuah sekolah PBB di Jalur Gaza, menewaskan paling tidak 15 orang dan mencederai sekitar 100 lainnya.
Juru bicara UNRWA Chris Gunness menyebut serangan hari Rabu (30/7) itu “memalukan.”
“Anak-anak tewas ketika sedang tidur di samping orangtua mereka di lantai sebuah ruang kelas di tempat penampungan milik PBB, mereka tewas ketika sedang tidur. Ini penghinaan bagi kita semua, sesuatu yang memalukan bagi seluruh dunia. Hari ini, dunia dipermalukan,” kecamnya.
Setelah gempuran itu, Israel menghentikan serangan selama empat jam antara pukul tiga hingga tujuh sore waktu setempat di beberapa daerah tertentu. Kelompok Islam Hamas menyebut gencatan itu kampanye publisitas “yang tercela”.
Militer Israel mengatakan 26 roket ditembakkan ke Israel selama gencatan itu.
Serangan terhadap sekolah hari Rabu itu terjadi di kamp Jebaliya, yang ditempati para pengungsi Palestina di Gaza utara. Militer Israel mengklaim mereka diserang peluru-peluru meriam dari dekat sekolah itu sehingga mereka membalasnya.
Sekolah itu adalah satu dari 85 lokasi tempat lebih dari 200 ribu orang kini mengungsi, kata badan PBB tadi.
Palestina mengatakan lebih dari 1.200 warganya telah tewas, sebagian besar warga sipil, sejak ofensif militer Israel 8 Juli lalu. Israel mengatakan 53 tentara dan tiga warganya telah tewas.
Israel mulai menggempur Gaza sebagai tanggapan atas serangan roket oleh militan Hamas, dan telah memperluas ofensifnya lewat darat untuk menghancurkan jaringan terowongan yang digunakan militan untuk menyusup ke Israel.