Brasil Berkabung Nasional Calon Presidennya Tewas Kecelakaan Pesawat
Presiden Brasil Dilma Roussef mengumumkan hari berkabung nasional untuk menghormati penantangnya di pemilu presiden ini.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SANTOS - Calon presiden Brasil, Eduardo Campos (49), tewas dalam kecelakaan pesawat jet pribadinya di Santos, Brasil, Rabu (13/8/2014). Presiden Brasil Dilma Roussef mengumumkan hari berkabung nasional untuk menghormati penantangnya di pemilu presiden ini.
"Seluruh rakyat Brasil berduka. Hari ini, kami kehilangan salah satu orang hebat Brasil, Eduardo Campos. Kami kehilangan kawan hebat," kata Roussef, Rabu.
Pesawat jet kampanye Campos jatuh dalam perjalanan dari Bandara Santos Dumont di Rio de Janeiro menuju Bandara Guaruja di Sao Paulo, Rabu petang. Campos sedianya akan menjalani wawancara di salah satu stasiun televisi.
Pesawat Cessna 560XL yang ditumpanginya jatuh menimpa gedung olahraga dan beberapa rumah warga di Santos, menyisakan kepingan yang terbakar habis. Tujuh awak dan penumpang pesawat tersebut tewas.
Juru bicara Angkatan Udara Brasil, Pedro Luis Farcic, mengatakan pesawat Campos jatuh karena terhantam cuaca buruk.
"Saat bersiap mendarat, pesawat jatuh karena cuaca buruk. Pengendali lalu lintas udara kehilangan kontak dengan pesawat," kata dia. Investigasi tentang penyebab kecelakaan, sudah dimulai.
Selain Campos, penumpang pesawat itu adalah para penasihat kampanyenya, satu fotografer, dan satu juru kamera. Fotografer AFP mengatakan kepingan pesawat terserak di sekitar lokasi kecelakaan di sebuah kawasan pemukiman di Santos, kota pelabuhan di tepi Samudera Atlantik.
Kepingan pesawat yang terbakar memunculkan bubungan asap tebal. Beberapa rumah turut terbakar akibat kecelakaan ini. Kantor pemadam kebakaran Santos mengatakan paling tidak 10 warga juga terluka, sebagaimana dikutip AFP dari laman G1 milik jaringan berita Globo.
"Saya sedang bekerja di restoran dan suara ledakan yang sangat keras terdengar, (suara) yang belum pernah saya dengar sebelumnya," kata pemilik restoran di Santos, Thiago Fernandes.
Kaca restorannya hancur saking kerasnya hempasan ledakan pesawat itu, meskipun restoran berjarak satu blok dari gedung olahraga yang tertimpa pesawat.