Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Jemaah Kalsel Berputar-putar dari Mekkah Nyasar Sampai ke Jeddah

Ia ditemukan di depan Hotel Bandar, Jumat (19/9/2014) dini hari, sebelum diamankan di kantor polisi Kandara

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Kisah Jemaah Kalsel Berputar-putar dari Mekkah Nyasar Sampai ke Jeddah
Tribun Kaltim/Kholish Chered
Jemaah haji Indonesia Kloter 1 Embarkasi Jakarta akhirnya tiba di Mekkah, Rabu (10/9/2014). 

TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Nawawi Sahri Abas (52), jemaah haji kloter 1 Embarkasi Banjarmasin, Kalimantan Selatan, semalaman berputar-putar keliling Jeddah. Ia ditemukan di depan Hotel Bandar, Jumat (19/9/2014) dini hari, sebelum diamankan di kantor polisi Kandara.

Nawawi yang hanya bisa berbahasa Banjar dijemput menjelang magrib oleh petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Kantor Teknis Urusan Haji Indonesia, Muhammad Syafii. Ia langsung dibawa ke kantor TUH. Demikian dilaporkan tim Media Center Haji (MCH) Jeddah.

Saat dimintai keterangan oleh Kepala Bidang Perlindungan Jemaah Achmad Riad S dan Kepala Seksi Perlindungan Jemaah Abu Haris Mutohar, bicaranya masih belum nyambung meski sudah dibantu tenaga musiman yang kebetulan asal Banjar, Ayman Anwar.

"Naik apa ke sini, kok bisa sampai Jeddah?" tanya Abu Haris yang kemudian diterjemahkan Ayman.

Menggunakan bahasa Banjar, Nawawi menuturkan, niatnya naik taksi sebetulnya untuk kembali ke Indonesia. Bahkan ia merasa sudah berada di Indonesia.

"Aku ini sudah di Indonesia bukan di Arab Saudi," kata dia.

"Istrinya di mana?" tanya Abu Haris lagi. Dan, Nawawi menjawabnya di Mekkah. "Kalau pulang ke Indonesia nanti bagaimana istrinya?" kembali pertanyaan dilontarkan Abu Haris.

Berita Rekomendasi

"Biar ditinggal saja," kata Nawawi yang saat ditemukan masih menggunakan kain ihram.

"Nanti kalau diambil orang bagaimana?" Abu Haris menambahkan sambil bercanda. "Biar nanti saya kawin lagi," kata Nawawi disambut ketawa petugas PPIH yang mengerumuninya.

Setelah pelan-pelan disuruh menyampaikan apa yang terjadi, Nawawi akhirnya menceritakan dengan bahasa Banjar. Setelah turun dari pesawat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, dan beristirahat sambil berihram di bandara, bersama rombongannya ia menuju Mekkah. Berdasarkan jadwal kedatangan jemaah calon haji, kloter I Embarkasi Banjarmasin tiba di Jeddah pukul 09.35 WAS.

"Dari bandara sekitar jam 1 siang, jam 4 sore sampai di Mekkah, dan jam 5 sore sampai hotel nomor 17," kata Nawawi. Pukul 21.00 WAS, usai salat Isya, dipimpin rombongannya, ia melaksanakan umrah wajib.

Saat putaran kelima thawaf, Nawawi terlepas dari rombongan. Ia kemudian ke luar Masjidil Haram. Saat itu ia berpikir mengenal rombongan jemaah di depannya. Tetapi ia salah perkiraan. Tidak ada satu pun jemaah yang dikenalnya. Semua orang kata dia berbahasa Arab dan Inggris, tidak ada yang berbahasa Indonesia. Panik lah Nawawi, apalagi saat itu sudah lebih jam 12 malam.

Bingung tak tahu arah pemondokan, pemilik paspor bernomor A 5761555 itu berjalan kaki hingga tiga kilometer dari Masjidil Haram. Saat itulah ia melihat taksi. Ia lalu minta diantar ke pondokannya, namun setelah berputar-putar tidak ketemu, Nawawi lalu memutuskan pulang ke Indonesia. Ia pun diantar ke Jeddah yang berjarak sekitar 1-2 jam dari Mekkah, tujuannya Bandara King Abdul Aziz.

Sampai di sini, Nawawi tidak mampu melanjutkan cerita dengan jernih. Ia hanya mengaku membayar sopir taksi dengan uang riyal tiga lembar. Uang riyal yang dimilikinya hanya tiga lembar itu saja. Ia mengira besarannya 10 riyal. Padahal uang itu pecahan 500 riyal.

Uang sebesar 1.500 riyal itu merupakan biaya hidup yang diambil dari uang BPIH-nya selama di Mekah. Beruntung uang pecahan rupiahnya sekitar Rp 8 juta masih utuh.

Si sopir taksi sepertinya tidak mengantar Nawawi ke bandara. Nawawi justru diturunkan di lobi Hotel Bandar. Petugas keamanan hotel kemudian menelepon polisi Kandara. Nawawi pun dibawa ke kantor polisi. Polisi Kandara kemudian menelepon KJRI di Jeddah untuk menginformasikan keberadaan jemaah Indonesia di kantor mereka.

KJRI kemudian menghubungi petugas PPIH Muhammed Syafii untuk menjemput Nawawi. Sampai pukul 20.10 WAS (00.09 WIB, Sabtu), Nawawi masih berada di kantor TUH.

"Nanti akan kami antar ke Mekkah, kami telah koordinasikan dengan pihak di sana," kata Kepala Bidang Perlindungan Jamaah Achmad Riad. (Kholish Chered)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas