Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jamaah Haji Kian Padati Pelataran Masjidil Haram

Adapun yang belum tiba hanya sebagian kecil jamaah yang menempuh penerbangan menjelang "deadline" transportasi perhajian.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Jamaah Haji Kian Padati Pelataran Masjidil Haram
Tribun Kaltim/Kholish Chered
Regu Jamaah Haji Kloter Padang saat berkoordinasi menjelang thawwaf di Masjidil Haram. (Kholish Chered) 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim Kholish Chered dari Arab Saudi

TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Menjelang closing date kedatangan jamaah haji beberapa hari ke depan, para jamaah haji dari seluruh dunia sudah berkumpul di kota Makkah, Saudi Arabia. Adapun yang belum tiba hanya sebagian kecil jamaah yang menempuh penerbangan menjelang "deadline" transportasi perhajian.

Sentral aktivitas jamaah tentunya terpusat di Masjidil Haram. Dengan volume kedatangan jamaah yang padat dan silih berganti, tak pernah ada masa sepi di masjid yang di dalamnya terdapat kiblat shalat kaum Muslimin tersebut, mulai pagi sampai pagi lagi.

Kepadatan paling terasa di waktu shalat. Sekitar 30 menit sebelum shalat, shaf-shaf di bagian dalam masjid sudah terbujur rapi dan rapat. Apalagi tempat dengan "ka'bah view", sangatlah rapat. Jamaah yang datang belakangan sangat sulit mendapatkan tempat, kecuali jeli melihat celah di barisan.

Bahkan di malam hari, kepadatan jamaah sampai di pelataran masjid. Baik pelataran di sekitar Zamzam Tower, maupun pelataran di luar tempat sa'i. Petugas telah membagi khusus tempat shalat jamaah laki-laki dan wanita agar tidak berbaur. Namun tetap saja ada jamaah wanita yang masuk di shaf laki-laki.

Kepadatan kian terasa saat shalat Jum'at. Pantauan Tribun, Jumat (26/9/2014), kepadatan sudah sangat terasa di bagian dalam masjid pada pukul 10.00 waktu setempat. Padahal masuk waktu shalat Jumat adalah 12.13 WAS.

Bahkan banyak jamaah yang "rela" duduk untuk menunggu lowongnya shaf shalat di bagian depan tempat minum air zamzam, walaupun lantainya dingin dan sedikit becek. Dingin karena percikan "cold zamzam" dan becek karena percikan itu menyebar cukup luas.

Berita Rekomendasi

Mengapa percikan zamzam menyebar luas? Karena tempat minum air zamzam juga sering digunakan sebagai tempat wudhu "darurat" bagi jamaah yang batal wudhu. Maklum saja, tempat wudhu permanen berada jauh dari ruangan masjid. Pihak keamanan Masjidil Haram juga tidak melarang jamaah yang berwudhu di sana.

Sebenarnya, ada tempat shalat yang strategis dan sering lowong di siang hari. Yaitu di pelataran ka'bah pada sisi luar tempat thawwaf. Namun jamaah yang shalat di tempat ini harus tahan panasnya cuaca.

Ya, tempat ini sering menjadi "pilihan terakhir" jamaah karena terkena sinar matahari secara langsung. Bahkan baru terisi penuh saat adzan berkumandang. Untuk beradaptasi dengan panas, banyak jamaah laki-laki yang menyelendangkan kafeyahnya.

Namun uniknya, lantai di pelataran tersebut tidak panas, meskipun panas matahari menyengat. Informasi yang ada, lantai tersebut berbahan marmer khusus yang tidak panas terkena matahari. Juga ada teknologi pendinginan khusus di bawah lantai.

Satu hal lain yang sering menjadi masalah saat jamaah padat adalah antrean toilet yang panjang. Meskipun toilet di Masjidil Haram terbilang banyak, namun padatnya jamaah membuat antrean tak terhindarkan, terutama menjelang waktu shalat. Sedangkan di luar waktu shalat kepadatan relatif berkurang.

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas