Inilah Sisi Humanis Menteri Agama RI di Tanah Suci
Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, mengemban amanah penting dalam penyelenggaraan haji 1435 Hijriyah.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered, dari Arab Saudi
*Mulai Serahkan Kursi Hingga Layani Foto "Selfie"
TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, mengemban amanah penting dalam penyelenggaraan haji 1435 Hijriyah.
Sebagai Amirul Hajj, ia adalah pemimpin sekaligus penanggungjawab atas 168.800 jamaah haji Indonesia, yang merupakan "delegasi" terbesar di Tanah Suci.
Karena itu, Lukman terus memimpin koordinasi dan konsolidasi lintas sektor, sekaligus menjalankan evaluasi dan monitoring dalam aspek yang makro dan luas dalam penyelenggaraan ibadah haji 2014.
Meskipun mengemban tugas yang relatif "serius", Lukman juga tetaplah menjadi pribadi yang humanis. Inilah sisi-sisi humanis sang menteri yang dipotret oleh media di Makkah, Arab Saudi.
Pertama, saat memantau pergerakan bus shalawat di lima terminal di Makkah, Minggu (28/8/2014), Lukman ikut turun naik bus.
Bahkan saat di terminal Bab Malik, dalam kondisi terik dan padat, ia sempat "dicuekin" sopir bus Saptco saat ingin naik bus. Ia baru berhasil naik bus pada kesempatan berikutnya.
Saat berada di dalam bus, Lukman mendapat kursi di deretan depan. Baru beberapa saat duduk, ia melihat tiga orang jamaah yang duduk berdesakan di kursi berkapasitas dua orang.
Ia lalu memanggil salah satu pria tua di kursi itu untuk duduk di kursinya. Sedangkan Lukman memilih tetap berdiri hampir sepanjang perjalanan.
Pria berusia 65 tahun bernama Wardi Jamil, kloter 17 Bekasi, itu awalnya tak mengenali sang menteri. Namun belakangan perbincangan mengalir hangat, karena Wardi menceritakan tentang keluarganya yang merupakan tokoh masyarakat, yang juga dikenal oleh Lukman.
Kedua, dalam berbagai kesempatan Lukman selalu melayani warga yang curhat atau meminta foto bareng, termasuk gaya "selfie".
Ia dengan sabar meladeni berbagai topik curhat warga. Tentang foto bareng, ia selalu memberikan waktu. Namun ketika suasana semikin riuh ia hanya berkata "kalau foto terus, nanti saya tidak kerja-kerja," sambil tersenyum.
Ketiga, dalam berbagai sesi kunjungan ke pemondokan jamaah, Lukman sering dido'akan warga untuk terpilih kembali menjadi Menteri Agama RI. Termasuk dalam forum manasik warga Surabaya di Hotel Lulua, Syisyah.
Saat didoakan, inilah jawaban Lukman. "Kita do'akan saja semoga yang menjadi menteri adalah orang yang terbaik. Mencintai rakyat dan dicintai oleh rakyat. Juga amanah," katanya.
Ia juga meminta jamaah untuk mendo'akan bangsa dan negara Indonesia agar selalu dalam kebaikan dan keberkahan.
Keempat, selain menggelar konsolidasi dengan internal Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), ia juga mengagendakan meminta masukan dari belasan jurnalis Indonesia yang bergabung di Media Center Haji (MCH).
Pertemuan dilaksanakan di salah satu restoran di Zamzam Tower selepas shalat subuh, Senin (29/9/2014). Perbincangan mengalir dinamis.
Lukman pun meminta salah satu anggota MCH untuk mencatat berbagai masukan untuk ditindaklanjuti.
Momentum ini digunakan awak MCH untuk menyampaikan masukan berbagai aspek perhajian berdasarkan perspektif jurnalis. Usai pertemuan, lagi-lagi, Lukman meminta "unsual request".
"Kalau biasanya wartawan yang mengambil foto, sekarang saya yang minta difoto bersama wartawan," katanya sambil tertawa. (*)