Sekjen Partai Demokrat Jepang Dituding Terima Uang dari Organisasi Pembunuh
Karena itu, Shinzo Abe menambahkan sudah layaknya sekjen tersebut menjelaskan, bukan mengubur masalah tersebut.
Editor: Rendy Sadikin
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Debat antarpartai oposisi dan koalisi di parlemen Jepang, Kamis (30/10/2014), sangat panas. Bahkan, dalam debat itu, Sekjen Partai Demokrat Jepang (DPJ) dibeberkan menerima uang politik 8 juta yen dari organisasi yang disebutkan PM Jepang Shinzo Abe sebagai organisasi kumpulan pembunuh.
"Apakah tidak ingat Anda pernah terima uang 8 juta yen dari organisasi JR Souren, organisasi East Japan Railways Workler's Union?" tekan Abe di parlemen Jepang, Kamis (30/10/2014) siang.
Bahkan ditambahkannya lagi, "para pembunuh bergabung ke organisasi tersebut, yah organisasi seperti itulah yang memberikan dana kepada anda," paparnya lagi kepada Edano.
Karena itu, Shinzo Abe menambahkan sudah layaknya sekjen tersebut menjelaskan, bukan mengubur masalah tersebut.
Teguran keras Abe tersebut karena pihak oposisi yang dipimpin dalam sidang itu oleh Sekjen Partai Demokrat Edano Yukio, menekan terus Abe agar bertanggung jawab terhadap pengunduran diri dua menterinya sekaligus bersamaan di hari yang sama.
Terutama, Yuko Obuchi yang terkait skandal uang. Itulah sebabnya Abe berbalik menekankan skandal uang yang pernah dilakukan Edano tahun 2011.
"Berhentilah melakukan fitnah, jadilah seorang pemimpin yang baik," tekan Abe lagi yang secara tak langsung meminta pihak oposisi berhenti menghujat dan menekan partai koalisi mengenai pengunduran diri kedua menterinya 20 Oktober 2014.