Robot Berkaki Empat Ini Mampu Tangkal Virus Ebola Dengan Pancaran Sinar Ultravioletnya
Robot ini mampu menangkal penyebaran virus ebola lewat pancaran sinar ultravioletnya. Canggih!
Editor: Agung Budi Santoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS), menggunakan robot dalam perang melawan virus Ebola. Robot berkaki empat itu mampu mensterilkan ruangan dari virus menggunakan pancaran cahaya ultraviolet hanya dalam, beberapa menit.
Memiliki tampilan mirip dengan robot R2D2 "Star Wars," robot penakluk virus Ebola tersebut saat ini sudah dioperasikan di tiga pusat medis militer dan sekitar 250 rumah sakit lainnya di Amerika Serikat.
Namun bagaimana mereka bekerja? Seperti dikutip dari Asiaone.com, Minggu (23/11/2014), mereka melepaskan xenon, yang merupakan gas beracun, untuk membuat sinar ultraviolet. Menurut otoritas kesehatan AS, sinar ultraviolet mampu membasmi kuman lebih cepat dan lebih menyeluruh daripada cara tradisional.
"Robot ini merupakan bagian dari strategi mitigasi Ebola kami, tapi akan digunakan di rumah sakit untuk memerangi berbagai patogen lain yang diketahui menyebabkan infeksi di rumah sakit," kata Alton Dunham, juru bicara Pangkalan Udara Langley, yang mengakuisisi salah satu robot tersebut di bulan Oktober.
Para peneliti mengatakan bot desinfektan adalah salah satu contoh bagaimana perangkat otonom dapat memainkan peran penting dalam memerangi wabah Ebola di Afrika Barat.
Pada sebuah konferensi kesehatan yang diadakan oleh Gedung Putih, bulan ini para ilmuwan dan pekerja bantuan menyimpulkan bahwa robot bisa membantu dalam mengumpulkan limbah terkontaminasi atau membantu petugas kesehatan mewawancarai pasien jarak jauh.
"Tujuan utamanya bahwa robot ini bisa memberikan perlindungan kepada pekerja kesehatan terhadap Ebola," ujar penemu General Dynamics Land Systems MUTT, atau robot penakluk Ebola, Robin Murphy.
Namun robot MUTT harus dikembangkan untuk memenuhi keperluan medis yang lebih luas.
Sebagai virus yang menyebar melalui kontak langsung antar manusia, Ebola menuntut peralatan medis dan metode yang dapat melindungi dokter atau perawat dari risiko infeksi.
Seperti masker bedah, robot dapat menawarkan cara bagi pasien untuk dirawat dan dipantau sekaligus mengurangi risiko infeksi bagi tenanga medis.
"Robot bisa mengurangi jumlah manusia yang menangani limbah yang terkontaminasi atau jumlah orang yang dibutuhkan untuk membawa tandu," kata Murphy.