Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bikin Repot Otoritas Hong Kong, Joshua Wong Ditangkap

Joshua Wong (18) bikin repot Pemerintah Hong Kong. Pemikirannya melahirkan gerakan massa revolusi payung. Rabu (26/11/2014), polisi menangkapnya.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Bikin Repot Otoritas Hong Kong, Joshua Wong Ditangkap
CNN
Joshua Wong (17), merupakan aktivis pro-demokrasi Hong Kong yang paling ditakuti oleh pemerintah Tiongkok. 

"Jika anda memiliki mentalitas bahwa perjuangan untuk sebuah demokrasi adalah panjang, berlarut-larut dan harus melalui langkah-langkah bertahap. Maka anda tidak akan pernah mendapatkannya. Anda harus melihat setiap pertempuran adalah pertempuran terakhir, dan anda harus memiliki tekat kuat untuk melawan," serunya.

Jejak pemberontakan Wong terhadap pemerintah Tiongkok dapat dilacak sejak ia berusia 15 tahun silam. Wong muda menyatakan menolak materi patriotik, pro-Komunis "Nasional dan Pendidikan Moral" ke sekolah-sekolah umum di Hong Kong.

Scholarism, kelompok aktivis bentukan Wong berkembang besar. Pada September 2012, Scholarism berhasil mengumpulkan 120 ribu demonstran, termasuk 13 relawan untuk aksi mogok makan sambil menduduki markas Pemerintah Hong Kong. Mereka memaksa para pemimpin menarik kurikulum yang diusulkan.

Saat itu Wong menyadari pemuda Hong Kong memegang kekuasaan yang signifikan. "Saat itu tak terbayangkan siswa Hong Kong akan peduli tentang politik sama sekali," katanya. "Tapi ada kebangkitan ketika isu pendidikan nasional terjadi. Kita semua mulai peduli tentang politik."

Ia pun membeberkan, Hong Kong dibawah kependudukan Tiongkok, tidak memiliki kebebasan sama sekali. Ia mencontohkan bagaimana surat kabar di Hong Kong lebih banyak memuat artikel yang memuat kepentingan Pemerintah Tiongkok.

Itu sebabnya Wong menetapkan sasaran agar Hong Kong dapat memiliki hak pilih universal. Gerakannya kini memiliki anggota sebanyak 300 orang siswa.

Pada Juni, Scholarism menyusun rencana mereformasi sistem pemilu Hong Kong, di mana mereka memenangkan dukungan dari hampir sepertiga pemilih. Dukungan itu didapatkannya berdasarkan referendum tak resmi yang digagas pihaknya.

Berita Rekomendasi

Minggu ini Wong memimpin kelompoknya menggelar aksi meninggalkan ruang kelas, untuk mengirim pesan pro-demokrasi ke Beijing.

Aksi mereka mendapatkan dukungan luas, administrator perguruan tinggi telah berjanji memberikan keringanan hukuman pada siswa yang membolos, dan serikat guru terbesar di Hongkong mengedarkan petisi yang menyatakan "jangan biarkan mereka berdiri seorang diri', dimana merujuk kepada kelompok Wong.

Reaksi Pemerintah Tiongkok dapat ditebak, mereka mencap Scholarism sebagai kelompok ekstrimis. Wong juga mendapatkan popularitasnya di antara para pejabat keamanan Pemerintah Tiongkok, dimana ia dianggap sebagai ancaman internal stabilitas pemerintahan Partai Komunis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas