Jelang Natal dan Tahun Baru Polisi Jepang Tingkatkan Patroli di Berbagai Daerah
Menjelang Natal dan Tahun Baru polisi Jepang semakin aktif melakukan patroli ke berbagai daerah di Jepang.
Editor: Budi Prasetyo
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menjelang Natal dan Tahun Baru polisi Jepang semakin aktif melakukan patroli ke berbagai daerah di Jepang. terutama di daerah rawan seperti Kabukicho tempat hiburan dan berkumpulnya banyak sindikat kejahatan Jepang pula termasuk sindikan China dan Korea. Kali ini patroli dimulai dari Kabukichi Senin malam lalu.
"Kami melakukan patroli seperti biasa setiap tahun tetapi mendekati tahun 2020 akan semakin ketat lagi penjagaan dan pembersihan daerah yang kami anggap rawan di jepang ini," papar sumber kepolisian kepada Tribunnews.com pagi ini (25/12/2014).
Kepolisian Metropolitan Tokyo misalnya, dipimpin Yusuke Takatsuna sang komandan memimpin patroli didampingi puluhan anak buahnya keliling daeah hiburan malam Kabukichi Shinjuku Tokyo.
Tepat setahun lalu seorang warga Indonesia pernah digebuki hingga lumpuh di Kabukicho dan masuk rumah sakit di Tokyo sedikitnya tiga bulan. Kini warga Indonesia tersebut telah berada kembali di Indonesia.
"Upaya emeriksaan dan patroli ini untuk meredam berbagai tingkat kejahatan yang ada selama ini, termasuk pemeriksaan berbagai klub malam, penjualan narkoba yang semakin marak belakangan ini, penagihan mendadak mahal oleh klub, semacam pemerasan kepada konsumennya (biasa disebut Bottakuri), perampokanm pengompasan (penodongan) di jalan dan sebagainya.
Takatsuna juga menekankan akan menghancurkan organisasi kejahatan di Jepang terutama menjelang Olimpiade Tokyo 2020, "Kita mulai dari sekarang juga untuk membuat Tokyo jadi koa yang nyaman dan baik bagi wisatawan asing, jauh dari kejahatan," paparnya kepada pers.
Selain Shinjuku pengetatan juga dilakukan di Shibuya yang juga banyak daerah hiburan malam di sana serta dikunjungi banyak pula wisatawan asing.
Pengetatan pemeriksaan polisi dan patroli ini dilakukan sampai dengan 3 Januari 2015. Sementara pihak mafia Jepang - Yakuza - juga tampaknya mulai berhati-hati pula dalam melakukan operasinya karena kegiatan polisi yang semakin ketat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.