Lindungi Warga, Pria Ini Tewas usai Terjang Pembom Bunuh Diri
Jumlah korban tewas bisa lebih tinggi jika saja Hatoum tidak secara berani berusaha untuk mengurangi dampaknya.
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS — Dalam situasi konflik, biasanya ada kisah heroik. Seorang pria Lebanon menyerahkan putranya yang masih berusia tiga tahun kepada istrinya lalu melompat ke atas seorang pengebom bunuh diri hanya beberapa detik sebelum orang itu meledakkan dirinya.
Pria heroik bernama Qasim Hatoum itu diketahui telah melihat seorang pria Saudi yang bersiap-siap untuk meledakkan bahan peledak tak lama setelah naik bus dalam sebuah serangan langka di pusat ibu kota Suriah, Damaskus.
Hatoum tanpa memikirkan dirinya berusaha untuk mengurangi dampak ledakan yang bakal terjadi. Dia lalu menyerahkan putranya kepada istrinya sebelum berlari ke arah teroris itu dan melompat ke atasnya.
Teroris itu, yang kemudian diketahui sebagai anggota Front Al Nusra yang berafiliasi dengan Al Qaeda Suriah, masih mampu meledakkan diri sehingga menewaskan sedikitnya enam orang, termasuk Hatoum, dan melukai 19 orang lainnya.
Namun, dapat dipastikan bahwa jumlah korban tewas bisa lebih tinggi jika saja Hatoum tidak secara berani berusaha untuk mengurangi dampaknya.
Ledakan bom itu bahkan mungkin saja telah membunuh istri dan anaknya, yang hingga kini masih dirawat untuk luka-luka akibat pecahan bom di wajah di Rumah Sakit Nabi Besar di Damaskus.
Laporan tentang keberanian Hatoum muncul dua hari setelah serangan teror itu di situs berita lokal Al Akhbar.
Situs itu menggambarkan dia sebagai "martir" yang memberikan hidupnya untuk menyelamatkan nyawa orang lain. Laporan Al Akhbar itu kemudian dikutip Daily Mail, Selasa (3/2/2015).
Al Akhbar menyatakan bahwa pengebom bunuh diri itu naik bus dengan berpura-pura menjadi seorang penjual yang sedang bepergian sebelum kemudian berdiri di bagian depan bus dan bersiap-siap untuk meledakkan dirinya.
Bus itu, yang bernomor pelat Lebanon, sedang membawa para peziarah ke tempat suci Sayyida Ruqayya di dekat Damaskus. Demikian menurut laporan televisi Al-Manar, yang dikelola gerakan Syiah Lebanon, Hezbollah.
Pemakaman Hatoum dilakukan di kawasan Burj Barajneh di dekat Beirut, Senin lalu. Pada acara pemakamannya, para pelayat berbondong-bondong ke jalan-jalan dan menembakkan senjata ke udara untuk memberikan penghormatan.
Setelah serangan itu, sebuah akun di media sosial yang terkait dengan Front Nusra mengatakan, kelompok Sunni garis keras itu berada di balik ledakan yang terjadi di dekat pasar Hamidiyeh tersebut.