Usia Sudah 20 Tahun, Wanita Ini Seperti Masih Anak-anak karena Kelainan Hormon
Sudah berusia 20, wanita ini masih seperti anak-anak karena kelainan hormon.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM -Pada usia 20 tahun, seorang gadis umumnya terlihat menarik dengan bentuk tubuh yang menampilkan sisi kewanitaannya. Tetapi, seorang wanita di Tiongkok ini masih tampak seperti anak usia 7 tahun walau usia biologisnya hampir 20 tahun.
Zeng Yushan, wanita tersebut, lahir pada Juni 1994 di Huzhu, Fushun di Provinsi Sichuan, Tiongkok Barat Daya. Pada usia 7 tahun, ia berhenti tumbuh dan didiagnosis menderita tumor pada kelenjar pituitari yang menyebabkan kurangnya hormon pertumbuhan.
Kelenjar tersebut dapat ditemukan di belakang hidung dan di bawah otak, dengan ukuran sebesar kacang. Kelenjar ini berperan melepas hormon pertumbuhan dan hormon pubertas, yang mengalir pada aliran darah.
Profesor endokrinologi asal Universitas Oxford, Ashley Grossman, mengungkapkan bahwa tumor pada kelenjar pituitari yang langka ini dapat menghentikan pertumbuhan dan perkembangan manusia secara normal. "Tanpa pengobatan, wanita ini tidak akan tumbuh, tetapi proses penuaan tetap terjadi," katanya.
Beberapa orang menyebutkan, anak seperti ini bisa hidup lebih lama daripada yang diduga, tetapi hal itu tidak pasti. "Namun, di Tiongkok, pengobatan untuk masalah ini tidak selalu tersedia, kecuali Anda mampu membayarnya. Penderita masalah pituitari sering kali tidak mendapat pertolongan yang dibutuhkan."
Dalam kasus ini, orangtua Zeng tidak mampu untuk membiayai pengobatannya. Mereka sering bertengkar saling menyalahkan kondisi Zeng sebelum akhirnya bercerai, lalu meninggalkan Zeng dengan ayahnya, Yul Wei.
Setelah cerai, ternyata sang ayah mengidap penyakit serius. Wei dan Zeng akhirnya menjadi pengemis karena kondisi keuangan yang makin parah. Mereka pergi dari rumah mereka menuju Zigong, Chengd, dan Guiyang. Karena tubuhnya yang kecil, Zeng pun memilih menjadi pengemis daripada sekolah.
Pada tahun 2003, ayah Zeng meninggal dunia karena kanker lambung. Ia pun sebatang kara. Kemudian ia diadopsi oleh pasangan suami istri. Guo Liu yang kini menjadi orangtua asuh Zeng mengungkapkan, ketika pertama kali melihat Zeng, ia dan suaminya tak yakin apakah Zeng perempuan atau laki-laki. Zeng memiliki kondisi fisik yang amat buruk karena masalah kesehatannya.
Saat ini ia sudah menjalani pengobatan rutin. Meskipun ia berusia 20 tahun, Zeng terlihat seperti anak usia 7 atau 8 tahun dan memiliki perkembangan mental layaknya anak usia 5-6 tahun.
"Kami berencana membawa Zeng seusai festival musim semi untuk pergi ke dokter di Beijing yang mungkin bisa menolongnya," ujar Gui. "Untuk saat ini dia baik-baik saja dengan kami, tetapi kami ingin mencoba dalam posisi ia bisa melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri ketika kami tak mampu lagi merawatnya."
Zeng amat dekat dengan orangtua barunya. Harapan terbesarnya yaitu bisa sekolah, meskipun saat ini tidak ada sekolah yang bisa menerimanya karena usia Zeng yang sebenarnya berbeda dari penampilannya.
Grossman mengatakan, di negara maju, kondisi seperti Zeng ini akan cepat diterapi karena dokter anak biasanya sangat waspada. "Tumor pituitari pada usia anak amat jarang. Satu dari seribu orang dewasa mengidapnya dan lebih sedikit pada anak-anak. Beberapa memiliki cacat genetika atau genetika yang rusak," ujar Grossman.
"Kami biasanya mengobati penderita tumor pituitari dengan kelenjar pituitari mayat, tetapi itu malah menimbulkan komplikasi." Grossman melanjutkan, beruntung saat ini ada hormon buatan yang dapat disuntikkan sehari sekali.
Kehilangan hormon pertumbuhan berarti Anda kehilangan hormon lain dan Anda tidak akan mengalami pubertas.
Akan tetapi, Grossman menilai bahwa pengobatan untuk pertumbuhannya saat ini yang diberikan mungkin tidak berhasil. Hal itu bergantung pada usia tulangnya sehingga apa yang bisa diterapkan pada Zeng belum jelas.
"Saya memperkirakan dia tidak mengalami pubertas, jadi dia tidak menciptakan hormon seks. Maka dari itu, tulangnya akan menyatu," katanya. Jika tulang berusia 8-9 tahun, penderita tumor pituitari dapat merespons pengobatan. Jika tulang sudah berusia 14 tahun, maka kemungkinan besar dia tidak bisa tumbuh," jelasnya. (Purwandini Sakti Pratiwi)