Ornamen Sagemon Penghormatan untuk Anak Perempuan Jepang
Di tengah cuaca dingin Jepang, ornamen Sagemon--tradisi penghormatan bagi anak wanita dengan boneka gantung--mulai dilakukan di Yanagawa.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di tengah cuaca dingin Jepang, Kamis (12/2/2015) hari ini, ornamen Sagemon--tradisi penghormatan bagi anak wanita dengan boneka gantung--mulai dilakukan di Yanagawa, Perfektur Fukuoka. Tradisi ini sudah dilakukan sejak jaman Edo (1603 - 1867) sampai kini. Ornamen ini dipajang untuk menghibur para pengunjung dan masyarakat.
Harapan pajangan tersebut agar para anak wanita sehat dan semakin baik, pintar, sukses di masa mendatang. Dibuat dari potongan kain kimono, bambu, dengan bentuk macam-macam antara lain kura-kura lambang kekuatan dan kesehatan, digantung di berbagai tempat untuk keberuntungan.
Mulai 10 Februari lalu sampai dengan 3 April mendatang festival Hina Sagemon mulai digelar, sekaligus menjadi daya tarik masyarakat luas di Fukuoka.
Boneka-boneka mulai dihiasi, dicari lagi yang masih tersimpan, dibersihkan dan dipajang dengan rapi, semua untuk kebahagiaan khususnya anak wanita. Parade boneka Hina (puteri) ini akan semakin marak, termasuk penjualan boneka-boneka di berbagai toserba.
Harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah untuk satu set hiasan boneka yang cantik. Didudukkan dengan rapi dikelilingi pelayannya, sehingga menjadi satu set seolah satu keluarga besar untuk acara Hina Matsuri (festival) ini.