Pesanan Kereta Api Jepang untuk Indonesia Senilai 13 Miliar Yen
Sumitomo Corporation, mengungkapkan mendapat proyek pesanan untuk beberapa kereta api Jepang untuk Indonesia yang akan dikirimkan dalam waktu dekat.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perusahaan Jepang yang menjadi agen penjualan kereta api Jepang ke Indonesia, Sumitomo Corporation, mengungkapkan kemarin mendapat proyek pesanan untuk beberapa kereta api Jepang untuk Indonesia yang akan dikirimkan dalam waktu dekat ini sampai dengan 2018.
Sumitomo Corporation menjadi penengah antara Indonesia dan Nippon Sharyo telah mengumumkan Selasa (3/3/2015) bahwa mereka telah menerima pesanan untuk pengiriman proyek kereta api bawah tanah pertama di Jakarta, Jakarta Mass
Rapid Transit (MRT) Namboku (Selatan-Utara) dengan jumlah pesanan sebesar 13 miliar yen.
"Kami telah menerima pesanan 96 gerbong kereta senilai 13 miliar yen," ungkap Naoki Sato, eksekutif Nippon Sharyo
khusus kepada Tribunnews.com, Rabu (4/3/2015).
Meskipun demikian spesifikasi apa yang dikehendaki Indonesia mengenai pembuatan kereta ini masih belum diterima.
"Mulai sekarang mungkin kami akan semakin sibuk berurusan dengan Indonesia mengenai proyek ini. Apabila semua sudah diputuskan keinginan Indonesia ini dan itu, kita akan mulai membuat dan dibutuhkan sekitar tiga setengah tahun untuk menyelesaikan proyek ini," tambahnya.
Proyek ini untuk panjang jalur 15,7 km (termasuk seperti loading basis memuat kereta api) antara Selatan Lebakbulus ke bundaran Hotel Indonesia. Satu set kereta api terdiri dari 16 gerbong kereta. Jumlah yang dipesan adalah 96 gerbong kereta api yang baru dan dikerjakan di pabriknya di Perfektur Aichi Jepang.
Diharapkan telah dapat disampaikan ke Indonesia sebelum Mei 2018 saat pembukaan kereta api bawah tanah di Jakarta
tersebut.
Di Jepang satu set kereta api terdiri sekitar 10 hingga 12 gerbong kereta api.
"Permintaan 6 gerbong per satu set kereta api berasal dari Indonesia," katanya.
Proyek pekerjaan dari Indonesia ini bukanlah yang pertama kali. Dua puluh tahun lalu Nippon Sharyo menurutnya juga pernah menerima pesanan kereta api dari Indonesia. Namun yang terbanyak adalah tahun ini.
Selain pesanan dan pembelian kereta api tersebut, pelatihan dari Jepang juga dijanjikan akan dilakukan pihak Nippon Sharyo ke Indonesia.
"Namun apakah pelatihan orang Indonesia ke Jepang nantinya ada atau tidak kami belum tahu," katanya.
Selain Nippon Sharyo yang juga membuat kereta peluru (Shinkansen) di Jepang, dua perusahan pembuat kereta api terbesar di Jepang adalah Hitachi Ltd dan Kawasaki Heavy Industries. Saham pasar mereka di Jepang masing-masing sepertiganya.
Pembuatan 96 gerbong kereta api ini menggunakan standar STRASYA (STandard urban RAilway SYstem for Asia).
"Standar ini dibuat oleh Jepang untuk kualitas terbaik pembuatan gerbong kereta api secara internasional," jelasnya.