Bunyi Berita Palsu Wafatnya Lee Kuan Yew yang Seolah-olah Pernyataan Resmi Kantor Perdana Menteri
Kepolisian Singapura sedang menyelidiki berita palsu (hoax) tentang wafatnya mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew.
Editor: Agung Budi Santoso
TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Singapura sedang menyelidiki berita palsu (hoax) tentang wafatnya mantan Perdana Menteri Lee Kuan Yew yang menggemparkan negeri jiran itu pada Rabu (18/3/2015) malam.
Berita palsu dengan menggunakan tampilan logo dan pernyataan resmi dari Kantor Perdana Menteri Singapura itu bahkan berhasil mengecoh kantor-kantor berita terkemuka, seperti CNN, CCTV China, dan Phoenix Chinese News. CNN merilis breaking news melalui saluran Twitter-nya bahwa pendiri Singapura itu telah wafat dengan mengutip “Kantor Perdana Menteri Singapura”, sebelum meralatnya 10 menit kemudian.
Saluran-saluran berita tersebut telah mengajukan permohonan maaf atas insiden itu. “Kami telah melaporkan hoax ini ke kepolisian dan mereka sedang menginvestigasinya, situs web Kantor PM tidaklah diretas. Jelas itu adalah foto yang direkayasa,” tutur juru bicara pemerintah.
“Kepolisian akan mengambil tindakan tegas terhadap pihak yang merekayasa situs web pemerintah untuk menyebarkan berita palsu ke publik,” kata Ajun Komisaris Melvin Yong.
Lee Kuan Yew sendiri masih dalam kondisi kritis. Penegas tersebut disiarkan dalam rilis resmi Kantor Perdana Menteri Singapura, Kamis (19/3/2015) siang ini.
Lee telah dirawat di rumah sakit sejak 5 Februari lalu akibat pneumonia parah yang dideritanya. Sebelumnya, kondisi Lee sempat dilaporkan membaik pada awal bulan ini sebelum kemudian memburuk dalam seminggu terakhir.
Banyak rakyat Singapura yang berharap founding father mereka dapat bertahan hidup dan ikut merayakan pesta hari jadi emas (ke-50) Singapura tanggal 9 Agustus tahun ini. (Erickssen)