Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, PRANCIS - Pesawat Germanwings jatuh di pegunungan Alpen, Prancis, Selasa (24/3/2015) malam. Sebanyak 144 dan enam awak pesawat tewas dalam kecelakaan tersebut.

Pesawat Airbus A320 tersebut terbang dari Barcelona, Spanyol, menuju Duesseldor, Jerman, sempat mencapai ketinggian ketika memasuki wilayah udara Prancis dan terus menerus mengalami penurunan ketinggian sebelum menghujam daratan.

Dikutip dari Dailymail, Rabu (25/3/2015), sekitar satu menit sebelum pesawat bernomor penerbangan 4U9525 itu menemui ajalnya, ketinggiannya tercatat hanya empat ribu kaki di atas permukaan tanah.

Setelah itu menara kendali udara (ATC) kehilangan kontak dengan pesawat dan pihak otoritas Prancis menyatakan keadaan darurat. Berikut kronologis jatuhnya pesawat Germanwings, yang dilansir oleh FlightRadar 24:

Pukul Peristiwa Ketinggian/kaki MPH
10.01 Pesawat Germanwings 4U9525 berangkat dari Barcelona menuju Dusseldorf
10.27 Pesawat mencapai ketinggian jelajah tanpa insiden 38000 520
10.29 Pesawat melintasi pantai Perancis di timur Marseille 38000 532
10.30 Pesawat terbang dengan ketinggian jelajah yang sama 38000 547
10.31 Ketinggian Pesawat turun lebih dari 2.000 kaki 37975 549
10.32 Pilot gagal menginformasikan penurunan ketinggian 35575 544
10.33 Ketinggian pesawat terus turun hingga hampir 8.000 kaki 32625 544
10.34 Radar menunjukkan jet mulai meningkatkan kecepatan 28875 552
10.35 Setelah lima menit, pesawat telah turun hampir 14.000 kaki 24650 560
10.36 Pesawat melintasi Montagnac-Montepezat 20300 547
10.37 Pesawat melintasi bandara Puimoisson dengan keturunan ketinggian yang cepat 17050 518
10.38 Tujuh menit menuju keadaan darurat pesawat telah kehilangan 25 ribu kaki ketinggian 13300 496
10.39 Pesawat terbang di ketinggian 4 ribu kaki di atas Huta Bleone 10475 473
10.40 Satu menit sebelum jatuh, pesawat di ketinggian 4000 kaki di atas tanah 8250 442
10.41 Menara Kendali Udara kehilangan kontak dengan pesawat 6800 435
10.47 Menara Kendali Udara Prancis menyatakan keadaan darurat