Kotak Hitam Germanwings Ditemukan dalam Keadaan Rusak
Kotak hitam yang ditemukan adalah CVR tersebut," kata sumber yang tidak mau disebut namanya itu kepada AFP
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, ROISSY-CHARLES DE GAULLE AIRPORT - Perekam suara kokpit atau CVR yang ditemukan di reruntuhan pesawat Airbus A320 milik Germanwings yang jatuh Perancis selatan, Selasa (24/3/2015), rusak dan telah dibawa ke Paris untuk analisa.
Kantor berita AFP melaporkan hal itu Rabu berdasarkan keterangan sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan kecelakaan itu.
"Kotak hitam yang ditemukan adalah CVR tersebut," kata sumber yang tidak mau disebut namanya itu kepada AFP. "(CVR) itu rusak. (Kotak hitam) itu telah dibawa ke Paris pagi ini."
Sebuah kotak hitam kedua, yang merekam data penerbangan, belum ditemukan di lokasi kecelakaan di Pegunungan Alpen Perancis.
Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve, sebelumnya mengatakan, kotak hitam pesawat itu telah ditemukan. Cazeneuve juga memastikan bahwa 144 penumpang dan enam kru pesawat bernomor penerbangan 4U 9525 rute Barcelona-Duesseldorf itu tewas.
Pencarian sulit terhadap para korban kecelakaan pesawat terburuk di Perancis dalam beberapa dekade terakhir itu diputuskan untuk dilanjutkan saat fajar hari Rabu, ketika sejumlah pemimpin Eropa mengunjungi lokasi tragedi itu untuk memberikan penghormatan.
Penyebab kecelakaan masih menjadi misteri.
Lebih dari 300 polisi dan 380 petugas pemadam kebakaran telah dikerahkan. Letnan Kolonel Jean-Marc Menichini mengatakan, satu skuad yang terdiri dari 30 polisi gunung akan melanjutkan upaya untuk mencapai lokasi kecelakaan dengan menggunakan helikopter pada saat fajar hari Rabu, sementara lebih 65 polisi lain mencari akses dengan berjalan kaki. Lima orang investigator telah bermalam di lokasi kejadian.
Butuh waktu "setidaknya seminggu" untuk memeriksa lokasi yang terpencil itu, katanya, dan "setidaknya beberapa hari" untuk mengangkut jenazah.
Pesawat tersebut "benar-benar hancur", kata seorang anggota parlemen lokal yang terbang di atas lokasi itu, yang menggambarkan pemandagan tersebut "mengerikan".
"Bagian-bagian terbesar yang kami bisa identifikasi tidak lebih besar dari tas kerja," kata seorang penyidik.
Sebuah pusat krisis dibentuk di daerah antara Barcelonnette dan Digne-les-Bains bersama pusat kontrol penerbangan darurat untuk mengkoordinasikan penerbangan helikopter ke lokasi kecelakaan.
Presiden Perancis Francois Hollande, mitranya dari Jerman, Angela Merkel, dan Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy diperkirakan akan mencapai tempat kejadian pada sekitar puku 14.00 waktu setempat atau pukul 20.00 WIB. Dari 144 penumpang itu kebanyakan warga Jerman dan Spanyol.
Spanyol telah menyatakan tiga hari berkabung dan mengadakan hening selama satu menit di seluruh negeri pada Rabu siang ini.
Penerbangan murah Germanwings mengatakan pesawat Airbus itu, yang sedang dalam perjalanan dari Barcelona ke Dusseldorf, menukik selama delapan menit tetapi para awak tidak membuat panggilan darurat sebelum jatuh di dekat resor ski Barcelonnette. Turunnya yang cepat "tidak dapat dijelaskan", kata penyidik Marseilles, Brice Robin.
Cuaca tampaknya bukan menjadi faktor dalam kecelakaan itu karena kondisi pada saat itu tenang, kata para pejabat cuaca Perancis.
Lufthansa, perusahaan induk Germanwings, mengatakan pihaknya bekerja berdasarkan asumsi bahwa peristiwa itu "kecelakaan". "Sesuatu yang lain merupakan spekulasi," kata Wakil Presiden Lufthansa, Heike Birlenbach, kepada wartawan di Barcelona. Dia mengatakan pesawat Airbus A320 yang berusia 24 tahun itu telah menjalani pemeriksaan rutin terakhir pada hari Senin lalu.
Eksekutif Germanwings, Thomas Winkelmann, mengatakan pilot pesawat itu "memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman" dan 6.000 jam terbang dengan pesawat jet Airbus.
Peristiwa itu merupakan kecelakaan fatal pertama dalam sejarah Germanwings, dan yang paling mematikan di daratan Perancis sejak 1974 ketika sebuah pesawat Turkish Airlines jatuh dan menewaskan 346 orang.(Egidius Patnistik)