Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah keperawanan di Jepang dijual untuk mendapatkan 20.000 yen per orang atau sekitar Rp 2,4 juta rupiah.

Takeshi Kagabu, 32 , sang pelaku ditangkap polisi baru-baru ini, diumumkan polisi hari ini Rabu (1/4/2015) kepada pers Jepang. Pelaku menjual beberapa gadis Jepang di bawah usia, antara 13 tahun hingga 15 tahun kepada om-om senang di sebuah hotel di perfektur Chiba.

"Kagabu memang telah berulang kali ketahuan melakukan penjualan seks tetapi kali ini ketahuan menjual gadis di bawah usia yang jelas pelanggaran undang-undang tenaga kerja, sehingga kami tangkap baru-baru ini," ungkap sumber Tribunnews.com sore ini (1/4/2015),

Bulan Maret 2015 lalu Takeshi Kagabu, yang berdomisili di daerah Adachi Tokyo, melakukan pertemuan dengan beberapa gadis berusia antara 13-15 tahun di sebuah hotel di Funabashi, perfektur Chiba.

Gadis-gadis tersebut diserahkan kepada om-om senang di sana dan sang gadis tiap orang mendapat 20.000 yen untuk pekerjaannya sebagai PSK tersebut.

"Saya tidak tahu mereka masih di bawah usia saya kira sudah dewasa," paparnya kepada polisi menolak tuduhan polisi mempekerjakan anak di bawah usia yang jelas melanggar uu tenaga kerja, uu pornografi anak dan uu prostitusi di Jepang.

Kagabu mengaku mengenal anak-anak gadis itu dari situs Deaikei yaitu situs media sosial Jepang tempat kenalan laki dan wanita yang berlanjut biasanya pacaran dan menikah. Tetapi kini Deaikei menjadi tempat perkenalan dan berlanjut ke dunia seks, dengan tujuan wanita mendapatkan uang dari jasa seksnya tersebut.

Masih diselidiki lebih lanjut apakah Kagabu terkait mafia Jepang - Yakuza yang memang sengaja dan spesialis mencari duit dari dunia seks di Jepang. Info lengkap yakuza bisa dibaca lengkap di www.yakuza.in

.