Konferensi Asia Afrika Pererat Hubungan Bilateral
"Kami mengundang mereka karena bagian dari negara-negara KAA. Dan kami melihat bahwa hubungan bilateral dengan negara lain itu penting,"
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
![Konferensi Asia Afrika Pererat Hubungan Bilateral](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/logo-resmi-kaa_20150218_191208.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia memastikan Konferensi Asia Afrika untuk mempererat hubungan bilateral, kendati menjelang acara nanti muncul isu sensitif terkait hak asasi manusia yang menjadi persoalan serius di beberapa negara peserta.
"Kami mengundang mereka karena bagian dari negara-negara KAA. Dan kami melihat bahwa hubungan bilateral dengan negara lain itu penting," ungkap juru bicara Kemenlu RI, Armanatha Nasir atau Tata kepada wartawan Kemenlu RI, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (9/4/2015).
"Memang saat ini ada isu dipandang kurang enak. Namun demikian kami melihat hubungan bilateral itu lebih besar dari isu yang dihadapi. Kami berharap hubungan ini terus membaik dan lebih kuat. Isu sekarang ini kenyataan dan akan selesai," sambung Tata.
Perhelatan akbar KAA menuai banyak pro dan kontra. Sejulah pihak mencibir ketika pemerintah memutuskan mengundang pemerintah Korea Utara. Kali ini kritik pedas juga disampaikan menyangkut undangan kepada kepala negara Sudan.
Human Rights Working Group (HRWG) menyesalkan undangan untuk Presiden Sudan Omar al-Bashir dalam Peringatan 60 Tahun KAA . Presiden Omar tengah dituntut oleh International Criminal Court sebagai pelaku kejahatan kemanusiaan saat perang di Darfur, Sudan, yang menewaskan ratusan ribu orang.