Ibu Ini Tega Tinggalkan Putranya Penderita Lumpuh Otak Sendirian di Hutan
Nyia Parler tega meninggalkan putranya penderita tunadaksa dan lumpuh otak di dekat hutan, demi bertemu kekasih prianya di Maryland.
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA - Nyia Parler (41) dituduh melakukan pidana serius oleh pihak kepolisian. Ia tega meninggalkan putranya penderita tunadaksa dan lumpuh otak terbaring di atas tumpukan daun, tertutup selimut di samping kursi roda dan Alkitab.
Tindakan Parler tak pantas ditiru ibu mana pun. Anaknya tersebut dibiarkan sendirian selama beberapa hari di Cobbs Creek Park, dekat Taman Nasional Philadelphia, Amerika Serikat.
Saat ditemukan Jumat pekan lalu, putranya benar-benar tak berdaya di daerah penuh binatang liar, tanpa air. Cuaca saat itu lembab dan dingin. Polisi langsung melarikan korban ke rumah sakit karena mengalami dehidrasi, malanutrisi, luka di punggung.
Di hari saat menelantarkan putranya, Parler menaiki bus untuk menemui kekasih prianya di Maryland. Saat Paskah, Parler terlihat berduaan bersama putranya. Demikian ujar Letnan John Walker dari divisi detektif Southwest.
Walker mengatakan kepolisian menemukan korban 150 meter arah hutan, dari jalan raya. Kepolisian menduga Parler sengaja mendorong putranya lebih masuk ke dalam hutan. "Menakjubkan! Ia masih hidup dan selamat berkat karunia Allah," ungkapnya seperti dikutip abcnews.go.com dari Associated Press, Senin (13/4/2015).
Seorang pemuda yang khawatir terkait hilangnya si anak tadi, mencoba menghubungi Parler ketika masih di Maryland. Ia beralasan dan mengatakan kepada kerabat dan pihak berwenang bahwa putranya masih bersama dengannya.
"Jelas pernyataannya tidak jujur tentang keberadaannya selama seminggu ini," kata Walker. Pacar Parler terguncang ketika mengetahui apa yang terjadi. Ia menduga kerabat Parler yang merawat putranya selama ini. Kini si anak berada di bawah perawatan kerabat keluarga lainnya.
Parler bakal menghadapi tuduhan di antaranya termasuk penyerangan, tindakan semborono yang membahayakan, mengabaikan orang yang membutuhkan perawatan, penculikan, begitu menurut polisi.
The Philadelphia Inquirer melaporkan pihak berwenang Maryland mengatakan Parler dirawat di rumah sakit Minggu pagi untuk menjalani pengobatan. "Ketika perawatannya selesai, kami akan membawanya ke pengadilan dan dia bisa baik mengabaikan atau melawan ekstradisi," ujar Kapten Paul Starks dari Montgomery County, Maryland.
Usai menjalani perawatan di rumah sakit, putra Parler sedikit sudah lebih bahagia kemarin. Di bawah perawatan keluarganya, pemuda difabel tadi hidup merasa lebih nyaman. Sementara ibunya menunggu waktu pulih untuk segera disidangkan. (Associated Press/The Philadelphia Inquirier/abcnews.go.com)