400 Imigran Gelap Tewas Saat Kapalnya Terbalik
Sekitar 400 imigran gelap tewas setelah kapal mereka terbalik di lepas pantai Libya, Minggu (12/4/2015).
Editor: Dewi Agustina
Kementerian Dalam Negeri Italia telah memerintahkan sejumlah pemerintah daerah untuk menemukan penampungan sementara bagi 6.500 migran.
Langkah itu dikecam oposisi, yang berpendapat bahwa kebijakan menyelamatkan para imigran telah mendorong orang lainnya untuk menempuh perjalanan laut yang sangat berisiko.
Matteo Salvini, kepala anti-imigran Liga Utara, Selasa, mendesak para pejabat lokal untuk tidak bekerja sama.
"Saya meminta para gubernur, walikota, penilai dan anggota dewan Liga untuk mengatakan tidak, dengan segala cara, terhadap setiap kedatangan imigran baru. Liga siap untuk menempati setiap hotel, hostel, sekolah atau barak yang ditujukan bagi calon pengungsi," kata Salvini di Facebook.
Dengan musim panas yang kian mendekat, dan lebih dari 500.000 orang yang sedang menunggu untuk berangkat dari Libya menuju Eropa menurut lembaga perbatasan Uni Eropa Frontex, sejumlah kelompok bantuan memperingatkan bahwa Roma tidak siap menghadapi gelombang kedatangan berikutnya.
Sementara itu, Yunani, Selasa, mengatakan pihaknya berencana untuk mendirikan pusat penerimaan di daratan guna menangani masuknya kaum migran yang tiba di pulau-pulau negara itu.
Keputusan dalam sebuah pertemuan kabinet darurat yang dipimpin Perdana Menteri Alexis Tsipras muncul setelah lebih dari 700 imigran dan pengungsi, terutama dari Suriah dan Afrika, tiba di Yunani antara Jumat dan Selasa.
Sementara itu, Frontex, Selasa, mengatakan para pelaku perdagangan manusia telah melepaskan tembakan ke udara untuk meraih kembali sebuah kapal yang telah digunakan untuk mengangkut para imigran di Laut Tengah.
Insiden tersebut terjadi hari Senin ketika sebuah kapal penjaga pantai Islandia menyelamatkan 250 orang dari kapal kayu, sekitar 60 mil laut dari Libya.
Itu merupakan insiden kedua tahun ini setelah penjaga pantai Italia berhadapan dengan para pedagang manusia bersenjata pada Februari, yang memerintahkan kapal diserahkan setelah operasi penyelamatan selesai.
Penyelundupan manusia tetap menjadi bisnis yang menguntungkan.
Para pengungsi dan imigran yang diselamatkan di Mediterania pada Februari mengatakan, mereka membayar 500 dolar hingga 1.000 dolar untuk biaya penyeberangan mereka.