Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Ingin Selingkuh, Banyak Pria di China Pilih Koleksi Boneka Seks

banyak pria China yang bersedia merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli boneka-boneka perempuan dengan alasan untuk mengurangi perselingkuhan.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Tak Ingin Selingkuh, Banyak Pria di China Pilih Koleksi Boneka Seks
Shanghaiist
Boneka-boneka perempuan semacam inilah yang banyak digemari pria China meski harus merogoh kocek cukup dalam. 

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Belakangan semakin banyak pria China yang bersedia merogoh kocek dalam-dalam untuk membeli boneka-boneka perempuan berkualitas tinggi dengan alasan untuk mengurangi perselingkuhan.

Boneka-boneka perempuan itu dibuat dari bahan berkualitas tinggi yang disebut thermoplastic elastomer, bahan semacam karet yang lebih lembut dari silikon.

Gaya boneka-boneka perempuan itu bisa diatur sesuka si pemilik bahkan pemilik bisa mengganti kepala hingga alat kelaminnya.

Boneka-boneka semacam ini banyak tersedia di toko-toko khusus di Beijing dengan harga sekitar 2.500 dolar AS atau sekitar Rp 32 juta.

Seorang pria yang hanya menyebut dirinya dengan nama Liu, adalah salah seorang pemilik boneka-boneka cantik itu. Dia menyimpan boneka itu di apartemennya di kawasan pinggiran Beijing.

Seperti halnya jutaan warga China yang meninggalkan kampung halamannya untuk mencari nafkah, Liu (29) menjadi "bujangan" selama hari-hari kerjanya di Beijing sebagai seorang perancang mobil.

Liu baru menjadi ayah dan suami saat pulang ke kampungnya di provinsi Hebei setiap akhir pekan. Liu sudah menikah lebih dari 10 tahun dan tak ingin "mengkhianati" istrinya.

Berita Rekomendasi

Itulah sebabnya dia membeli sebuah boneka perempuan untuk memuaskan hasrat seksualnya.

"Sejujurnya, dengan sedikit uang saya bisa mencari seorang perempuan. Namun, saya tak bisa menipu istri saya. Namun saya juga tak bisa memuaskan hasrat dengan boneka plastik murahan," kata Liu sambil tertawa.

Sehingga, Liu harus mengumpulkan uang yang setara dengan gajinya sebulan untuk membeli sebuah boneka perempuan yang benar-benar mirip seorang gadis.

Boneka itu adalah produksi China yang dikenal dengan merek dagang "156".

"Hal terbaik dari sebuah boneka dibanding perempuan sungguhan adalah dia tak pernah menolak. Jadi orang bisa melakukan apapun dengan bonekanya," kata Liu.

Liu membeli boneka itu dari sebuah toko bernama Micdolls di Beijing.

Staf penjualan toko itu, Yi Jiange mengatakan banyak orang yang menganggap boneka-boneka yang dijual toko itu jauh lebih cantik ketimbang perempuan sungguhan.

Para pembeli boneka ini biasanya adalah para profesional atau pebisnis berusia antara 30an hingga 40-an tahun.

Dan, Jiange menganggap membeli boneka demi mencegah perselingkuhan bisa dibenarkan secara moral.

"Jika seorang pria beristri tak mau menggunakan PSK dan lebih memilih sebuah boneka, bukankan itu jauh lebih baik?" kata Jiange.

Industri alat bantu seksual di China terus berkembang dengan nilai yang diperkirakan mencapai 100 miliar yuan atau sekitar Rp 206 triliun setahun. (kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas