Samsung Kalahkan Intel di Pasar SSD Global
Samsung Eletronics menduduki peringkat pertama di pasar Solid State Drive (SSD)
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.SEOUL- Samsung Eletronics menduduki peringkat pertama di pasar Solid State Drive (SSD) global tahun lalu, dengan perbedaan yang jauh dengan perusahaan semikonduktor terbesar dunia, Intel.
Menurut Lembaga Riset Pasar IHS pada tanggal 20 April, Samsung berhasil menguasai 34% pangsa pasar SSD tahun lalu, dan berada di peringkat pertama. Sementara, Intel berada di urutan kedua dengan pencapaian 17% pangsa pasar.
Intel merupakan perusahaan top dunia di keseluruhan pasar semikonduktor. Tapi di pasar SSD, Intel gagal mengalahkan Samsung, meskipun Intel menciptakan peningkatan pertumbuhannya sebanyak 50% dibanding tahun sebelumnya.
Samsung memproduksi SSD massal dengan basis Vertical NAND (V-NAND) yang menunjukkan pertumbuhan lebih besar dari pada Intel, sebanyak 53%, yang membuat lebih mudah menghindari kejaran Intel.
Dari angka proyeksi pangsa pasar di tahun 2015, Samsung berada di 35% dan Intel dengan 17%, dan diperkirakan kesenjangan kedua perusahaan papan atas global ini akan sedikit melebar lagi.
SSD yang disebut Solid State Disk atau Solid State Drive, muncul pada tahun 1980-an. Itu adalah perangkat penyimpanan massal yang menggunakan memori semikonduktor ultra-tinggi, seperti NAND Flash atau DRAM. Memori semikonduktor ultra-tinggi ini menjadi perangkat penyimpanan data semikonduktor yang digunakan pada telepon genggam, MP3, kartu memori dan kamera digital. Sebagai pengganti Hard Disk Drive (HDD), kapasitas SSD jauh lebih besar daripada kartu memori.
SSD tidak akan rusak akibat goncangan eksternal dan butuh sedikit tenaga listrik dengan tingkat kebisingan kecil. Data dalam SSD juga tidak rusak, meski listrik mendadak mati, dan bahkan tidak memerlukan waktu siaga.
Menyusul SSD dengan kapasitas 128GB pada tahun 2008, kini telah dikembangkan SSD 256 GB dengan kapasitas penyimpanan lebih besar, yang bisa digunakan pada laptop atau desktop PC. Namun, daya saing harganya masih rendah. Jika soal harga mahal itu selesai, SSD akan menjadi perangkat penyimpanan generasi baru, menggantikan HDD. (KBS)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.