Anggota ISIS Asal Melbourne Ini Ajak Pengikutnya Serang Australia
Seorang warga Melbourne, yang terkait dengan dugaan teror pada Hari Anzac, muncul dalam video propaganda Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS)
Editor: Sugiyarto
Neil sangat kritis akan bagaimana kelompok ISIS digambarkan okeh berbagai media Barat.
"Media telah menggambarkan bahwa kami datang ke sini, bahwa kami adalah orang yang terbuang secara sosial, karena kami tak punya siapa-siapa maka kami harus beralih ke Islam, karena kami hanyalah pembuat onar di masa lalu," kemukanya.
"Itu jauh dari kenyataan," tambahnya.
Setelah masuk Islam, Neil menghadiri Pusat Islam Al-Furqan di Melbourne.
Diyakini, ia berangkat ke Timur Tengah pada tahun 2013 dan bergabung dengan ISIS tak lama setelah kedatangannya.
Pusat Islam Al-Furqan juga telah dikaitkan dengan remaja Melbourne, Abdul Numan Haider, yang ditembak mati oleh pasukan anti-terorisme pada bulan September 2014.
Neil berbicara tentang kematian Abdul Haider dalam video itu.
"Saudara saya Numan [Haider], saya mengenalnya secara pribadi. Ketika ia gagal karena pemerintah mengambil paspornya, itu tidak menghentikannya. Lihatlah apa yang ia lakukan wahai saudara-saudaa, ia bergegas menuju [surga]," sebutnya dalam video.
Para petugas anti-teror juga menyelidiki hubungan antara Neil dengan sejumlah remaja Melbourne yang ditangkap atas dugaan terror pada Hari Anzac.
Polisi mengatakan, lima orang yang ditangkap dalam penggerebekan hari Sabtu (18/4) pernah datang ke Pusat Islam Al-Furqan.
Dua remaja berusia 18 tahun, Sevdet Ramadan Besim dan Harun Causevic, telah dituduh melakukan konspirasi untuk melakukan tindakan yang dilakukan dalam persiapan atau perencanaan, aksi terorisme.