Pemimpin ISIS Dilaporkan Terluka Parah dalam Serangan Udara
Pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dilaporkan terluka parah dalam serangan udara
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dilaporkan terluka parah dalam serangan udara yang dilakukan oleh pasukan koalisi bulan lalu.
Mengutip seorang penasihat di Pemerintah Irak dan sumber yang tidak mau disebutkan namanya dan memiliki hubungan dengan kelompok teroris tersebut, media Guardian di hari Selasa (21/4/2015), memberitakan bahwa Baghdadi terluka parah dalam serangan udara pasukan koalisi di al-Baaj, sebuah distrik Niniwe sekitar 200 km sebelah barat dari Mosul, Irak, pada 18 Maret 2015.
"Ya, ia terluka di al-Baaj dekat desa Umm al-Rous pada 18 Maret ketika bersama kelompoknya," ujar Hisham al-Hashimi, seorang penasihat Pemerintah Irak.
Seorang diplomat Barat yang identitasnya menolak untuk disebutkan mengatakan kepada Guardian bahwa pada hari yang sama, serangan udara pasukan koalisi menghantam tiga buah mobil yang tengah melakukan konvoi dari desa Umm al-Rous menuju al-Qaraan menewaskan tiga orang.
Serangan itu menargetkan pemimpin ISIS lokal, namun tidak diketahui apakah Baghdadi berada di antara mereka, kata diplomat itu.
Seorang petinggi militer Irak, Brigjen Saad Maan, di hari Selasa mengakui bahwa Baghdadi terluka cukup serius dalam serangan udara Maret tapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Namun Kementerian Pertahanan AS, menyatakan keraguan atas informasi tersebut.
"Kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa itu Baghdadi," ujar Kolonel Steven Warren, juru bicara Pentagon.
Sumber yang tidak disebutkan namanya, bagaimanapun, mengatakan Baghdadi menderita luka yang mengancam jiwanya, sehingga membuat para pemimpin ISIS untuk bertemu dan mengidentifikasi kemungkinan penerusnya.
Baghdadi dilaporkan perlahan-lahan pulih dari lukanya, namun belum memegang kendali negara yang diciptakannya.(Upi.com)