Presiden Korea Utara Serang Kebijakan AS dalam Pidatonya di Konferensi Asia Afrika
Negara Asia Afrika baginya memiliki kemampuan untuk mengembangkan kerja sama selatan-selatan.
Penulis: Imanuel Nicolas Manafe
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Presidium Korea Utara Kim Yong-Nam mendapat kesempatan berbicara di depan para Kepala Negara peserta Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (22/4/2015).
Dalam kesempatan itu, Kim Yong-Nam membeberkan bahwa Amerika Serikat adalah negara yang paling besar melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).
"Sebagai sebuah negara, AS memiliki senjata nuklir paling banyak. Mereka adalah negara yang paling banyak melanggar HAM," ujar Kim Yong-Nam.
Menurut Kim Yong-Nam, sikap Amerika Serikat yang ingin Korea Utara diberi sanksi tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi. Ia bahkan mengatakan Amerika Serikat adalah negara yang justru memiliki senjata nuklir terbesar.
"AS adalah negara dengan nuklir terbesar dan bisa mengancurkan umat manusia. AS selalu mengedepankan HAM padahal dengan adanya nuklir terbesar itu adalah mengancam hak asasi manusia yang sangat banyak. Tapi mereka selalu menuduh negara kami yang memiliki nuklir," kata Kim Yong-Nam.
Kim Yong-Nam juga mengatakan pemerintahannya akan berupaya membangun negara yang makmur, terutama di negara-negara kawasan Asia dan Afrika.
Negara Asia Afrika baginya memiliki kemampuan untuk mengembangkan kerja sama selatan-selatan.
"Kami terus bekerja sama dan akan tetap setiap dengan Bandung Message yang dihasilkan dalam Konferensi Asia Afrika," kata Kim Yong-Nam.