Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemimpin Senior Beberkan Cara ISIS Mendulang Kekayaan

Pengakuan yang direkam dalam bentuk video itu menceritakan cara ISIS memiliki kekayaan dua miliar dollar AS.

Editor: Rendy Sadikin

TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin senior Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), Abu Hajjar membeberkan cara kelompoknya mengumpulkan uang sehingga menarik minat banyak orang bergabung sebagai anggota ISIS.

Abu Hajjar adalah orang yang bertugas untuk mengumpukan kekayaan buat ISIS sampai dia dibekuk, tahun 2014.

Dia bergabung dengan ISIS, tahun 2010, saat di mana dia diburu oleh pemerintah Irak terkait hubungannya dengan Al Qaeda untuk sumber keuangan mereka.

Hajjar sedang menunggu persidangannya di Irak, tapi dia memberikan pengakuan kepada BBC dengan judul, 'This World: World’s Richest Terror Army'.

Pengakuan yang direkam dalam bentuk video itu menceritakan cara ISIS memiliki kekayaan dua miliar dollar Amerika Serikat (AS).

Dia menyatakan, alasan dia mau mengakui masalah kekayaan ISIS ini terkait dengan jaminan keselamatan keluarganya.

Saat ditanya apakah dirinya mengalami penyiksaan, dia menjawab, "Ya sebagaimana dialami sejumlah orang lain."

Berita Rekomendasi

Dia menyebutkan, ISIS bisa meraup kekayaannya karena menerapkan pajak.

"Mereka mendapatkannya dari pajak, pajak itu mencakup pajak bisnis, perusahaan listrik, obat-obatan, SPBU, perusahaan minyak, ISIS memajaki hampir semua sektor," katanya.

Kalau ada orang yang menolak pajak, langsung mendapatkan tindakan yang mengerikan.

"Mereka akan diancam untuk diledakkan dengan granat," katanya.

Dia menyatakan, dia sudah mengumpulkan banyak dollar AS untuk bisa membayar para pejuang ISIS.

“Seorang petempur Irak akan dibayar 65 dollar AS sebulan, kalau sudah menikah, dia akan mendapatkan tambahan 43 dollar AS, dan tambahan 22 dollar AS untuk setiap anak mereka," katanya.

Sedangkan untuk tentara yang berasal dari bangsa asing, mereka tidak mendapatkan gaji seperti yang diperoleh orang Irak.

"Mereka ini mendapatkan makanan dan tempat tinggal, bukan mendapatkan uang," katanya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas