Amerika Pulangkan Artefak Kuno Selundupan ke Mesir
Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat mengembalikan puluhan artefak kuno selundupan asal Mesir, termasuk peti mati Greco-Roman bergaya Mesir.
Penulis: Y Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, AMERIKA - Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat mengembalikan puluhan artefak kuno selundupan asal Mesir, termasuk peti mati Greco-Roman bergaya Mesir. Barang-barang tersebut diselundupkan ke Amerika.
"Melestarikan warisan budaya manusia merupakan tantangan yang semakin sulit dewasa ini. Tak terbayangkan artefak berharga ini ditemukan di garasi," ujar Direktur Keamanan Dalam Negeri untuk Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) Amerika Serikat, Sarah Saldana saat upacara pengembalian artefak di National Geographic Society, Washington, Rabu (22/4/2015).
Peti mati yang ditemukan dari sebuah garasi di Brooklyn, New York, pada 2009 silam, merupakan peninggalan periode antara 664 sampai 111 Sebelum Masehi. Peti ini satu dari tujuh ribu koleksi artefak yang berhasil dibongkar ICE melalui investigasi selama lima tahun lewat Operasi Kutukan Mumi yang bertujuan membongkar jaringan penyelundup internasional.
Artefak Mesir lainnya yang dikembalikan termasuk 65 koin kuno, dua model perahu kayu Middle Kingdom atau dikenal Periode Reunifikasi (Mesir kuno antara 2000 sampai 1700 Sebelum Masehi) dan rangkaian relief batu kapur dari sebuah kuil di Mesir.
"Tempat harta karun sepanjang Timur Tengah dan Afrika Utara, rusak karena penjarahan, perdagangan ilegal dan perusakan yang tidak masuk akal. Mereka menghilang. Sehingga para sarjana tidak bisa mempelajarinya dan tak bisa dipamerkan di museum. Kisah-kisah mereka senyap selamanya," kata Duta Besar Mesir untuk Amerika Serikat Mohamed Tawfik dalam kesempatan itu.
"Seluruh pemerintah wajib mengakhiri siklus berbahaya ini. Kita hanya dapat menghentikan horor bersama-sama melalui kerja sama internasional untuk merebut barang antik ... Kemudian bekerja sama dengan pemerintah lain untuk memulangkan mereka ke negara asalnya," imbuh Tawfik.
Awal bulan ini, ICE mengembalikan artefak kepada pemerintah Irak, termasuk barang-barang yang berusia lebih dari 4.000 tahun. Salah satunya kepala patung dari batu kapur yang menggambarkan Raja Assyria, Sargon II. (China Daily)