Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Korban Gempa Bumi Nepal Masih Membutuhkan Makanan dan Air Bersih

"Beberapa kebutuhan mendesak di antaranya makanan, beras, dal, ubi, minyak goreng, gula, tepung, garam dan air minum,"

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Y Gustaman
zoom-in Korban Gempa Bumi Nepal Masih Membutuhkan Makanan dan Air Bersih
Puspen TNI/Puspen TNI
KOMANDAN MISI EVAKUASI WNI BERTEMU KOMANDAN MMMCC NEPAL - Komandan Misi Evakuasi WNI di Nepal Letkol Pnb Indan Gilang, S.Sos didampingi Staf dari Kementerian Luar Negeri dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar pertemuan dengan Komandan MMMCC (Multilateral Military Mission Coordination Center) Nepal, Kolonel Bi Baniah bertempat di Military Head Huatar Bhadrakali, Kathmandu Nepal, Jumat (1/5/2015). Dalam pertemuan singkat tersebut Komandan MMMCC Kolonel Bi Baniah mengatakan bahwa, pihak militer Nepal akan membantu pemerintah Indonesia dalam melakukan pencarian dan evakuasi WNI di wilayah yang memiliki tingkat kesulitan tinggi, seperti wilayah Lantang Nepal yang menjadi tempat hilang kontak tiga Warga Negara Indonesia. (Puspen TNI). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Belum pulihnya perdagangan dan ekonomi, membuat masyarakat Nepal terdampak gempa berkekuatan 7,8 skala richter, kekurangan kebutuhan pokok seperti beras.

"Beberapa kebutuhan mendesak di antaranya makanan, beras, dal, ubi, minyak goreng, gula, tepung, garam dan air minum," kata relawan lembaga kemanusiaan nasional PKPU, Kaimuddin melalui surat elektronik, Sabtu (2/5/2015).

Manager Disaster Risk Management (DRM) PKPU itu menambahkan, korban gempa juga sangat membutuhkan selimut, pakaian, tikar, tenda, tangki air dan shelter. Tak sedikit dari pengungsi gempa Nepal tidur di bawah tenda, karena rumah mereka hancur.

Tim DRM PKPU mulai hari ini mendistribusikan bantuan logistik di Kathmandu. Distribusi akan difokuskan ke dua lokasi pengungsian di Dardar Square dan Kalinki Showyambu di wilayah Bhaktapur.

Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, pesawat A330 Garuda Indonesia yang membawa 33 personel dan 30,7 ton bantuan kemanusiaan tahap kedua tiba di Kathmandu, Sabtu (2/5/2015) pukul 02.00 waktu setempat.

"Berdasarkan laporan, bantuan di daerah Kathmandu dan Sindhupalchowk sudah cukup banyak, namun di daerah-daerah lain bantuan masih banyak diperlukan," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB‬ Sutopo Purwo Nugroho.

BERITA REKOMENDASI

Terbatasnya akses jalan dan komunikasi ke daerah-daerah menyebabkan bantuan belum dapat didistribusikan dengan baik karena keterbatasa helikopter. Saat ini operasional helikopter sangat penting untuk distribusi batuan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas