Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gabung ISIS, Mantan Tentara Jepang Palsukan Paspor

Seorang mantan tentara pasukan bela diri Jepang (GSDF) berusia 29 tahun ternyata menggunakan paspor asli tapi palsu (aspal) ke Timur Tengah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Gabung ISIS, Mantan Tentara Jepang Palsukan Paspor
Foto Sankei
Jalur Timur Tengah yang ditempuh mantan tentara Jepang yang mau bergabung ke ISIS. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang mantan tentara pasukan bela diri Jepang (GSDF) berusia 29 tahun ternyata menggunakan paspor asli tapi palsu (aspal) ke Timur Tengah hendak bergabung ke dalam ISIS (Negara Islam Irak dan Syria). Kini ditangkap polisi Jepang setelah mendarat di Bandara internasional Kansai Osaka belum lama ini.

"Seorang mantan GSDF ke Timur Tengah lewat Istambul memasuki daerah utara Irak, Kota Arbil. Karena tak bisa komunikasi, dicurigai, dilaporkan ke Jepang dan kembali lewat bandara internasional Kansai Osaka ditangkap polisi," kata sumber Tribunnews.com, Jumat (15/5/2015).

Bulan Februari 2015 pertempuran kalangan muslim Sunni dan Syiah di daerah Timur Tengah menarik perhatian seorang mantan GSDF Jepang. Sekaligus untuk mengetahui pertempuran tersebut dan ingin bergabung ke dalam ISIS, lelaki 29 tahun ini berangkat ke sana mendarat di Istambul tanggal 6 Februari 2015. lalu menuju Arbil lewat darat dan tiba tanggal 8 Februari 2015.

Motif perjalanannya ingin berpartisipasi ke dalam organisasi militer pemerintah otonomi Kurdi, "Peshmerga" dan ingin ikut ke dalam konflik di sana. Namun tiba di sana karena tak bisa komunikasi dengan pihak imigrasi pemerintah setempat, akhirnya menghubungi kedutaan Jepang di sana dan berujung dikembalikan ke Jepang.

Pada bulan November 2011 mantan anggota GSDF ini melakukan tabrak lari di Kota Wakayama (dekat Osaka), masuk penjara 2 tahun dan masa perobaan 4 tahun. Berarti paling cepat masa hukumannya berakhir November tahun 2015 ini. Selama masa percobaan di Jepang tak boleh ke luar Jepang.

Namun tanggal 6 Desember 2013 dia membuat paspor dengan tidak melapor status pidananya. Tanggal 13 Desember menerima paspornya.

Berita Rekomendasi

Lalu antara Februari-Maret 2014 ke Perancis untuk melamar menjadi anggota tim Tentara Legiun Asing Perancis, gagal. Kedua kali mencoba lagi Januari 2015 ini tetapi kembali gagal. Akhirnya 6 Februari ke Istambul untuk tujuan bergabung ke dalam ISIS atau pun pasukan militer Kurdi "Peshmerga".

Mantan anggota tentara Jepang ini dari garnisiun Shinodayama Divisi 37 kelompok 3 di resimen infanteri dari Kota Izumi dan sempat menjadi kapten di sana.

Pemerintah Jepang setelah pembunuhan dua warga Jepang oleh teroris ISIS beberapa waktu lalu, melarang warga negara Jepang bepergian ke daerah perang Irak tersebut terutama ke daerah di mana ISIS sedang berperang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas