Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

ISIS Rampas Gadis-gadis Desa Lalu Dijadikan Budak Seks

Kekejaman para anggota ISIS seakan tidak habis diceritakan.

Penulis: Samuel Febrianto
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in ISIS Rampas Gadis-gadis Desa Lalu Dijadikan Budak Seks
Mirror
Mereka yang mengaku pejuang ISIS. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekejaman para anggota ISIS seakan tidak habis diceritakan.

Kali ini seorang pejabat tinggi PBB mengatakan para anggota kelompok teroris di wilayah Suriah dan Irak tersebut mengambil gadis perawan tercantik dari wilayah yang mereka kuasai dan membawa mereka ke benteng mereka untuk menjadi budak seks.

Dan apabila mereka menolaknya akibatnya sangat mengerikan, yaitu dibakar hidup-hidup.

Zainab Bangura, perwakilan khusus Sekjen PBB, seperti dikutip dari Mirror, Rabu (20/5/2015), mengatakan bahwa dirinya baru saja melakukan perjalanan ke Suriah, Irak, Turki, Lebanon, dan Yordania dan berbicara dengan wanita yang telah mengalami kekerasan seksual di tangan militan, khususnya perempuan minoritas Yazidi.

Ia mengatakan para wanita harus menjalani sejumlah perlakuan yang tak manusiawi ketika berada di tangan para milisi seperti ditelanjangi, dan melakukan tes keperawanan.

Mereka biasanya diambil dari desa-desa yang ditaklukan oleh milisi ISIS, setelah suami, ayah, dan anggota keluarga mereka dibunuh. Setelah ditangkap mereka akan dibawa milisi ke pusat pelelangan budak.

Tawar-menawar sengit biasanya pecah di lelang budak, di mana gadis-gadis itu dijual dalam keadaan telanjang.

BERITA TERKAIT

Biasanya pemimpin ISIS mendapat kesempatan pertama untuk memilih, lalu diikuti oleh prajurit.

Para penawar sering kali 'membeli' tiga atau empat perempuan dan kemudian menjualnya beberapa bulan kemudian setelah mereka bosan.

"Kami mendengar dari seorang gadis yang diperdagangkan 22 kali dan seorang pemimpin ISIS yang telah menulis namanya di tangan gadis itu untuk menunjukkan bahwa dia adalah miliknya," ujar Bangura.

Beberapa wanita yang ketakutan begitu putus asa untuk melarikan diri memutuskan untuk bunuh diri dengan menggantung diri menggunakan jilbab yang menutupi kepala mereka.

Akibatnya, milisi ISIS melarang wanita mengenakan jilbab di beberapa daerah.

Bangura juga berbicara tentang seorang gadis yang dibakar hidup-hidup setelah menolak untuk melaksanakan tindakan seksual ekstrim yang diminta oleh 'pemiliknya'. [Sumber: Mirror].

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas