BNP2TKI: Indonesia Terlalu Manis Terhadap Jepang
Indonesia terlalu manis terhadap Jepang, membantu segalanya untuk investasi dan kemudahan perusahaan Jepang masuk dan berbisnis ke Indonesia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Indonesia terlalu manis terhadap Jepang, membantu segalanya untuk investasi dan kemudahan perusahaan Jepang masuk dan berbisnis ke Indonesia. Oleh karena itu perlu imbal balik dari Jepang dengan meningkatkan kuota perawat (kangoshi) dan tenaga penopang lansia (kaigoshi) diperbanyak lagi masuk ke Jepang.
"Selama kunjungan saya beberapa hari ini di Osaka dan Tokyo, hebat sekali perawat dan penopang lansia Indonesia yang bekerja di panti jompo," kata Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, khusus kepada Tribunnews.com, Senin (25/5/2015).
Menurutnya, kaigoshi Indonesia lebih hebat daripada Jepang dan Filipina.
"Tingkat kelulusan rata-rata 61 persen ujian kaigoshi nasional Jepang, sedang orang Indonesia 65 persen bisa lulus, jadi kan hebat. Masyarakat Jepang juga sangat suka dengan perawat dan penopang lansia Indonesia karena rajin dan pintar. Mereka sangat puas," tambahnya.
Dengan prestasi hebat tenaga Indonesia, plus kebaikan Indonesia terhadap perusahaan Jepang yang masuk ke Indonesia, sudah waktunya Jepang mempertimbangkan untuk meningkatkan jumlah perawat dan penopang lansia Indonesia masuk lebih banyak lagi ke Jepang di masa mendatang.
"Kita akan perjuangkan itu supaya lebih banyak lagi tenaga kerja Indonesia masuk ke Jepang khususnya perawat dan penopang lansia ini melalui kesepakatan Economic Partnership Agreement mendatang," katanya.