Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia akan Selenggarakan The Asia-Pacific Regional Meeting of Peacekeeping

Pemerintah RI akan menyelenggarakan pertemuan Regional Meeting on Peacekeeping untuk kawasan Asia-Pasifik di Jakarta

Editor: Budi Prasetyo
zoom-in Indonesia akan Selenggarakan The Asia-Pacific Regional Meeting of Peacekeeping
Puspen TNI/Puspen TNI
KOMANDAN SEKTOR TIMUR UNIFIL TINJAU AREA OPERASI INDOBATT - (Lebanon, 8 Mei 2015). Komandan Sektor Timur UNIFIL (United Nations Interim Force in Lebanon) Brigjen Antonio Ruiz Olmos dari Spanyol meninjau Area Operasi yang menjadi tanggung jawab Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-I/Unifil (Indobatt/ Indonesian Battalion), di sekitar Lebanon Selatan, kemarin. Komandan Sektor Timur Unifil Brigjen Antonio Ruiz Olmos didampingi oleh Wakil Komandan (Wadan) Sektor Timur Kolonel Kav Yotanabey meninjau Area Operasi Kompi Alfa di UN Posn 9-63 untuk melihat secara langsung kegiatan Prajurit Indobatt serta meninjau Pos B-78 dan TP-36 yang berada di sekitar pagar perbatasan negara (blue line) Lebanon dengan Israel. (*) 

TRIBUNNEWS.COM.JAKARTA- Menindaklanjuti komitmen yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri RI pada pertemuan Peacekeeping Summit di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB ke-69 di New York pada tanggal 26 September 2014, Pemerintah RI akan menyelenggarakan pertemuan Regional Meeting on Peacekeeping untuk kawasan Asia-Pasifik di Jakarta pada tanggal 27-28 Juli 2015.

Pemeliharaan perdamaian dala laman Kemenlu merupakan elemen penting dalam pelaksanaan politik luar negeri Indonesia, sekaligus bagian yang tak terpisahkan dari mandat UUD 1945. Indonesia saat ini mengirimkan 2.724 personelnya pada 10 misi pemeliharaan perdamaian PBB dan berada pada peringkat ke-12 di kalangan negara penyumbang personel.

Dalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah RI telah berupaya untuk mewujudkan komitmen penting dan berkelanjutan untuk meningkatkan kontribusinya secara signifikan pada misi pemeliharaan perdamaian PBB, termasuk melalui pembentukan Tim Koordinasi Misi Pemeliharaan Perdamaian (TKMPP) yang diberikan mandat untuk mengoordinasikan langkah-langkah yang diperlukan terkait partisipasi Indonesia dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB.

Pendirian Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI sebagai pusat pelatihan dan penyiapan personel Indonesia yang akan dikirimkan pada misi pemeliharaan perdamaian PBB, serta pencanangan Peta Jalan Visi 4.000 Personel Pemeliharaan Perdamaian sebagai acuan strategis yang memuat langkah-langkah yang diperlukan untuk menempatkan Indonesia ke dalam jajaran sepuluh besar negara penyumbang personel pada tahun 2019.

Komitmen Pemerintah RI tersebut bertepatan dengan evolusi progresif misi pemeliharaan perdamaian PBB dan meningkatnya permintaan global terhadap misi pemeliharaan perdamaian PBB dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya. Personel pemeliharaan perdamaian PBB saat ini diberikan mandat yang bersifat kompleks dan multidimensional. Mereka beroperasi di medan yang tidak memiliki perbedaan yang jelas antara pemeliharaan perdamaian, peace-enforcement dan pembangunan perdamaian.

Personel pemeliharaan perdamaian PBB juga dihadapkan pada ancaman keamanan yang jauh lebih besar. Namun, pada saat yang sama, misi pemeliharaan perdamaian PBB terus menghadapi tantangan berupa kekurangan kapabilitas dan personel yang dapat dikirimkan secara cepat.

Dalam kaitan ini, pertemuan di Jakarta tersebut akan mengangkat tema “Complex Peacekeeping Strategies: Enhancing Capabilities and Responses of UN Peacekeeping Operations”. Pertemuan akan dibuka oleh Menteri Luar Negeri RI dan menghadirkan pejabat tinggi dari negara-negara penyumbang personel di kawasan, seluruh negara anggota ASEAN, kelima negara anggota DK PBB, dan negara-negara yang menjadi tuan rumah pertemuan mengenai pemeliharaan perdamaian untuk kawasannya masing-masing pada tahun 2015.

BERITA TERKAIT

Pertemuan juga akan menghadirkan pejabat senior PBB serta perwakilan dari organisasi-organisasi regional, termasuk ASEAN, Uni Afrika, Uni Eropa, Asosiasi Pusat Pelatihan Pemeliharaan Perdamaian (IAPTC), serta Ketua High-Level Independent Panel on Peace Operations.

Pertemuan bertujuan untuk meningkatkan dukungan dan mengeksplorasi potensi kontribusi negara-negara di kawasan Asia-Pasifik terhadap misi pemeliharaan perdamaian PBB. Pertemuan juga akan mengangkat isu yang menjadi kepentingan bersama serta tantangan yang dihadapi oleh negara-negara di kawasan Asia-Pasifik dalam berkontribusi pada misi pemeliharaan perdamaian PBB, termasuk kebutuhan untuk memperlengkapi personel pemeliharaan perdamaian PBB dengan pelatihan, peralatan dan sumber daya finansial yang mencukupi untuk dapat melaksanakan mandatnya secara efektif.

Agenda dari pertemuan tersebut terdiri dari empat Diskusi Panel, yaitu “Peacekeeping and Peace Enforcement: Ensuring Mandates’ and Legal Clarities”, “Case Studies: MONUSCO/MINUSCA/UNIFIL”, “Enhancing Capabilities and Timely Responses”, dan “Improving UN Responses for Effective Implementation of Peacekeeping Mandates”, sebuah sesi yang didedikasikan untuk menyampaikan kontribusi baru negara peserta terhadap upaya penguatan misi pemeliharaan perdamaian PBB, serta kunjungan ke PMPP TNI di Sentul, Jawa Barat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas