United Airlines Terancam Diboikot karena Dianggap Rasis
Seorang wanita menuding maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) United Airlines berbuat rasis
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang wanita menuding maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS) United Airlines berbuat rasis setelah seorang pramugari memperlakukannya berbeda dengan penumpang yang lain.
Tahera Ahmad, seorang wanita yang bekerja di Universitas Northwestern sebagai Direktur Keterlibatan Antaragama, mengatakan dirinya mengalami peristiwa yang tidak mengenakan ketika ia terbang bersama salah satu unit pesawat mitra regional perusahaan maskapai penerbangan itu kemarin malam.
Dalam akun Facebook miliknya, ia menjelaskan saat di dalam pesawat ia meminta kepada seorang pramugari untuk memberinya sebotol Diet Coke yang belum dibuka. Namun pramugari itu menolak memberikannya dengan alasan kebijakan maskapai.
Namun, Tahera kemudian melihat pramugari itu memberikan sebotol bir kaleng yang belum dibuka kepada penumpang lain. Menurut Ahmad, pramugari itu berkata kepadanya, "Kami tidak diizinkan untuk memberikan minuman kaleng yang belum dibuka kepada penumpang, karena dapat digunakan sebagai senjata di pesawat."
Pramugari itu kemudian memberikan minuman kaleng Diet Coke yang ia buka di hadapan Ahmad.
Kaget, Tahera berpaling ke sesama penumpang untuk menanyakan apakah mereka menyaksikan insiden 'diskriminatif dan menjijikkan' yang dialaminya.
Namun bukannya mendapatkan pembelaan, ia malah menjadi sasaran ejekan penumpang lainnya. Seorang penumpang berkata kepadanya, "Anda Muslim, sebaiknya anda diam saja."
Tahera kemudian menangis, menjelaskan bahwa dia berharap mendapatkan pembelaan dari oranglain, namun tidak ada seorangpun yang membelanya dalam serangan tersebut.
Keluhannya di Facebook segera mendapatkan respons dari banyak orang.
Sebuah hashtag para pendukungnya mulai ramai diperbincangkan di Twitter, dimana sejumlah pengguna Twitter menyatakan bahwa mereka akan memboikot United Airlines hingga meminta maaf kepada Tahera.
Pihak United Airlines ketika dikonfirmasi perihal insiden ini mengatakan;
"United adalah perusahaan yang sangat mendukung keragaman dan inklusi, dan mitra kami tidak mendiskriminasi karyawan atau pelanggan. Kami berusaha untuk dapat bertemu langsung dangan Ibu Ahmad agar bisa menjelaskan dan meluruskan apa yang terjadi dalam salah satu penerbangan kami. Kami juga akan membahas dengan Ibu Ahmad perihal Shuttle America, mitra regional kami yang mengoperasikan penerbangan tersebut. Kami berharap dapat berbicara dengan Ibu Ahmad dan berharap mendapatkan kesempatan untuk menerimanya kembali." (Metro)