MERS Mewabah di Korea Selatan, 209 Sekolah Dasar Diliburkan
Lebih dari 200 sekolah dasar di Korea Selatan diliburkan Rabu (3/6/2015) ini, terkait kasus Sindrom Pernapasan Timur Tengah
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM - Lebih dari 200 sekolah dasar di Korea Selatan diliburkan Rabu (3/6/2015) ini, terkait kasus Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS) yang dikatakan mulai mewabah di Korea Selatan.
Menteri Pendidikan Korea Selatan Hwang Woo-yea mengatakan sekitar 209 sekolah dasar telah ditutup sementara. Ia juga mendesak sejumlah kepala pendidikan regional untuk memastikan keselamatan para siswa.
"Infeksi virus di kalangan para siswa harus dicegah dengan cara apapun ... kami membutuhkan peraturan yang lebih tegas (untuk diberlakukan) di sekolah-sekolah ketimbang tempat-tempat lainnya," kata Hwang kepada Bangkok Post.
MERS merupakan sebuah virus mematikan, namun lebih sulit menular jika dibandingkan dengan virus Sindrom Pernapasan Akut (SARS), yang jenis virusnya masih satu keluarga dengan MERS. Selain itu, MERS belum diketahui penangkal atau vaksinnya.
Setidaknya 25 orang di Korea Selatan sudah dikonfirmasi terinfeksi MERS. Selain itu, korban tewas akibat penyakit tersebut sudah mencapai dua orang, yaitu pria berusia 71 tahun dan wanita berusia 58 tahun, menurut laporan dari WHO.
Dilaporkan ada lima kasus baru ditemukan di Korea Selatan, yang menjadikannya sebagai jumlah kasus wabah MERS terbesar yang terjadi di luar Arab Saudi. Munculnya korban terinfeksi baru itu menimbulkan kesiagaan publik secara nasional.
Beberapa komunitas penduduk bahkan mulai waspada dan mempersiapkan masker serta cairan pencuci tangan. Lusinan acara publik ditunda, dan lebih dari 1.360 orang yang pernah terkontaminasi virus secara langsung atau tidak langsung dikarantina.
MERS kini sudah menyerang 1.161 orang secara global, di lebih dari 20 negara. Meski kasus terbanyak ada di Arab Saudi, korban meninggal dunia MERS di seluruh dunia sudah menyentuh angka 436 jiwa.