Pasukan Koalisi Klaim Telah Tewaskan 10 Ribu Milisi ISIS
Koalisi militer pimpinan Amerika Serikat (AS), mengklaim telah menewaskan 10 ribu milisi ISIS
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi militer pimpinan Amerika Serikat (AS), mengklaim telah menewaskan 10 ribu milisi ISIS sejak kampanye melawan kelompok teroris di wilayah Irak dan Suriah itu digelar sembilan bulan yang lalu.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Tony Blinken ketika diwawancarai oleh radio France Inter.
Sebelumnya Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi dalam jumpa pers di Paris, Prancis, juga mengungkapkan bahwa telah terjadi kemajuan yang cukup signifikan dalam kampanye melawan ISIS.
Ketika ditanya apakah militer Irak dapat berdiri dengan kekuatan sendiri dalam memerangi milisi ISIS, Blinken menyatakan keyakinannya kepada kemampuan tentara Irak.
"Tepat sekali, ketika anda bertindak melawan kekuatan seperti Daesh, yang merupakan kekuatan teroris dengan ideologi totaliter, dan yang tidak takut mati, kami mencatat kerugian yang sangat besar untuk Daesh. Lebih dari 10.000 orang tewas sejak kampanye ini dimulai. Dan ini akhirnya akan memiliki efek."
(Daesh adalah nama lain untuk ISIS yang banyak digunakan oleh sekutu Eropa dan Arab, dimana julukan itu sangat dibenci oleh kelompok teroris tersebut).
Meski mencatat kesuksesan dalam upaya mengeliminasi kekuatan ISIS, badan intelijen AS (CIA), mengungkapkan bahwa saat ini ISIS masih memiliki 20 hingga 30 ribu milisi.
Hal itu dikarenakan ISIS aktif melakukan pengrekrutan untuk mengganti milisi mereka yang tewas dalam perang.
CIA membeberkan metode yang digunakan ISIS dalam perekrutan anggota baru adalah dengan menerapkan wajib militer di wilayah yang mereka duduki serta perekrutan terbuka bagi calon milisi dari luar Irak dan Suriah.
Dalam wawancara tersebut Blinken juga membantah bahwa strategi yang diterapkan oleh pasukan koalisi gagal meredam derap laju milisi ISIS merebut kota Ramadi, yang merupakan kota utama di Irak.
"Bahkan, apa yang kita lihat, dan apa yang kita lihat hari ini, adalah bahwa ada kemajuan penting namun juga fakta bahwa Daesh masih sangat tangguh dan mampu mengambil inisiatif," katanya.
Dari 60 negara plus yang bergabung dalam koalisi internasional melawan ISIS sembilan bulan yang lalu, 24 diantaranya berkumpul di Paris, di hari Selasa.
Dalam deklarasi bersama, mereka berjanji untuk komit memberikan dukungan militer, melalui penyediaan peralatan, pelatihan dan serangan udara, serta menekankan pentingnya reformasi dan rekonsiliasi dengan pemerintah Irak untuk mengatasi divisi sektarian.
Mereka juga menyoroti kebutuhan solusi politik yang mendesak dalam konflik di Suriah, yang merupakan celah masuk bagi milisi ISIS ke negara tersebut.(CNN)