Tim Penyelamat Optimis Temukan Korban Selamat Tenggelamnya Kapal Eastern Star
Tim penyelamat tidak menyerah mencari solusi penyelamatan penumpang Eastern Star, kapal pesiar yang terbalik di Sungai Yangtze, Tiongkok.
Editor: Y Gustaman
Jumlah korban tewas akibat terbaliknya sebuah kapal tur di Sungai Yangtze, Tiongkok, kini sudah mencapai 65 orang.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM, TIONGKOK - Lebih dari 370 penumpang kapal pesiar Eastern Star di Sungai Yangtze masih dinyatakan hilang, sementara keluarga korban di area penyelamatan kesal menunggu informasi jelas dari pemerintah Tiongkok.
Hingga kini jumlah penumpang yang ditemukan selamat masih 14 orang, termasuk kapten dan kepala teknisi kapal. Kecelakaan yang menimpa 456 penumpang tersebut menjadi kecelakaan kapal terburuk Tiongkok selama 70 tahun terakhir.
Pihak kepolisian sudah menahan kapten dan kepala teknisi untuk penyelidikan lebih lanjut. Hasil investigasi menyebutkan muatan kapal tidak melebihi kapasitas dan jumlah jaket pelampung di atas kapal mencukupi.
Sementara, pengumuman hasil investigasi itu baru keluar beberapa jam setelah sejumlah perwakilan keluarga penumpang memaksa untuk diantarkan ke area kecelakaan dan kesal lantaran terus disuruh menunggu.
"Saat ini pemerintah hanya bersikap apatis saja kepada kami. (Padahal) kami hanya ingin merasa lebih dekat dengan keluarga kami," kata Cao Feng, yang mengaku orangtuanya adalah penumpang kapal terbalik itu.
Sampai sekarang tim penyelamat tidak menyerah mencari solusi penyelamatan mereka yang terjebak di balik kapal yang terbalik itu. Mereka sedang berusaha membuat lubang-lubang kecil di bagian bawah kapal yang muncul di permukaan sungai.
"Kapal itu tenggelam dalam jangka waktu yang sedikit, kemungkinan masih ada udara yang terperangkap di dalam kubah kapal yang terbalik. Jadi, mungkin masih ada korban yang selamat," tutur Li Qixiu dari Naval University of Engineering.
Lingkup pencarian telah diperluas menjadi 220 kilometer, mengingat ada kemungkinan jenazah korban yang terbawa arus dan menjauh dari lokasi penemuan kapal. (Reuters)