Keluarga Muslim Bosnia Bangga Buat Kursi Khusus Paus Fransiskus
Salem Hajdarovac (61) dan putranya, Edin (33) penganut Islam taat. Keduanya bangga dipercaya membuat kursi untuk Paus Fransiskus saat ke Bosnia.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Adi Sasono
TRIBUNNEWS.COM, SARAJEVO - Salem Hajdarovac tidak bisa tidur selama sepekan terakhir setelah mendengar dirinya mendapat kehormatan untuk membuat ukiran kursi khusus Paus Fransiskus yang akan datang ke Sarajevo, Bosnia, Sabtu (6/5/2015).
Salem Hajdarovac yang berusia 61 tahun bersama putranya Edin Hajdarovac (33) adalah penganut Islam taat. Tapi mereka mulai menikmati mengerjakan kursi itu sejak Senin (1/5/2015) di bengkel kecil mereka di Zavidovici, Bosnia Tengah.
Untuk mengerjakan pesanan khusus itu, mereka menunda dulu beberapa pesanan, agar kursi itu bisa siap sebelum Paus datang.
Kunjungan Paus itu akan diisi dengan misa di Sarajevo guna mendukung upaya penguatan tali persaudaraan yang pecah akibat perang sipil dua dekade lalu.
Selama beberapa dekade, bengkel yang dijalankan keluarga Hajdarovac secara turun temurun itu membuat suvenir religi yang biasa dijual di tempat suci Katolik Medjugorje, juga sejumlah gereja dan masjid.
Namun, bagi Salem dan Edin, kursi Paus itu akan menjadi bagian penting bagi sejarah bengkel itu.
"Ini membuat saya sangat bahagia, karena membuat kursi untuk figur sebesar itu adalah hal yang sangat luar biasa dan penting," kata Edin kepada The Associated Press.
Kedua pria ini merahasiakan desain kursi itu. Mereka hanya mengungkap bahwa kayu yang digunakan adalah kayu walnut dan dihiasi berbagai simbol religi, seperti lambang kepausan dan emblem tiga katedral di Bosnia.
Pastur setempat, Miro Beslic, menyakinkan umat Katolik setempat untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan. Sedangkan, keluarga Hajdarovac akan mengerjakannya secara cuma-cuma.
"Negara ini memang sedang dilanda krisis, tetapi begitu rakyat tahu ini soal Paus, mereka akan menerima gagasan ini," kata Beslic.
Sebagian besar warga Bosnia, baik Muslim, Katolik, maupun Kristen Ortodoks Serbia, memandang Fransiskus sebagai Paus yang sangat berharga.
Demikian pula mereka memandang Paus Yohanes Paulus II yang sampai saat ini dianggap sangat mendukung kerukunan antaragama dan perdamaian. Bahkan patung Paus Yohanes Paulus II didirikan di sebuah alun-alun di pusat kota Sarajevo. (Associated Press)