TRIBUNNEWS.COM, BRAZIL - Sejumlah peneliti dari Brazil telah menemukan tujuh spesies katak Brachycephalus di hutan hujan puncak pegunungan Brazil.
Penemuan ini telah menambah jumlah spesies Brachycephalus yang selama ini diketahui sudah berjumlah 21 spesies.

Yang unik dari katak spesies ini adalah ukurannya yang sangat kecil dan warnanya yang sangat mencolok.

Dikatakan oleh GMA News, bahkan ukuran terbesarnya hanya mencapai 13,4 milimeter.

Selain itu, spesies Brachycephalus dikenal sebagai katak yang kemampuan melompatnya rendah.

Katak supermini itu ditemukan oleh seorang profesor di Universidade Federal do Parana bernama Marcio Pie, tepatnya di daerah Paraná dan Santa Catarina, sebelah selatan Brazil.

Beberapa spesies baru itu adalah B. mariaeterezae, B. olivaceus, B. auroguttatus, B. verrucosus, B. fuscolineatus, B. leopardus, dan B. boticario. Perbedaan dari mereka adalah ukurannya yang beragam, warna kulit, dan tekstur kulit.

Brachycephalus biasanya ditemukan di satu atau beberapa puncak gunung, yang artinya tingkat toleran mereka terhadap lingkungan sangatlah rendah.
Inilah yang menyebabkan mereka sangat berisiko untuk punah. Sementara, hutan di puncak gunung sangat sensitif akan perubahan cuaca dan terancam penggundulan hutan.

"Melestarikan area kritis ini tidak hanya untuk konservasi, namun juga untuk memahami bagaimana tingkat keanekaragaman yang tinggi telah lebih dulu ada," jelas

Spesies Brachycephalus pertama ditemukan pada 1824. Pie berekspektasi akan lebih banyak lagi spesies lain ditemukan di tahun-tahun berikutnya.

Penulis: Ruth Vania Christine
Sumber: www.gmanetwork.com