Sudah 4 Pasien Tewas, Korsel 'Perang' Lawan MERS
Pasien meninggal dunia akibat MERS keempat adalah seorang pria berumur 76 tahun, yang telah diuji positif MERS pada akhir Mei 2015 lalu.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine
TRIBUNNEWS.COM - Pihak otoritas Korea Selatan Jumat (05/06/2015) ini menyatakan "perang" terhadap virus mematikan Sindrom Pernapasan Timur Tengah (MERS), setelah jumlah pasien meninggal akibat virus tersebut di Korea Selatan mencapai empat orang.
"Mulai sekarang, Kota Seoul berperang melawan MERS. Kami akan mengambil langkah cepat dan tegas untuk melindungi jiwa dan keberadaan warga kami," kata Mayor Seoul Park Won-soon.
Sementara jumlah orang yang terinfeksi MERS juga sudah naik hingga 41 orang, pihak negara tersebut menyatakan akan meningkatkan respons penanganan atas wabah ini. Kini, lebih dari 1.600 orang sudah dikarantina dan lebih dari 1.000 sekolah dan kampus diliburkan.
Pasien meninggal dunia akibat MERS keempat adalah seorang pria berumur 76 tahun, yang telah diuji positif MERS pada akhir Mei 2015 lalu. Diakui pria ini pernah melakukan kontak dengan pengidap pertama MERS.
Sejumlah penduduk mulai menggunakan masker medis dan beberapa bandara melakukan peningkatan pemantauan, setelah wabah MERS didapat dari pria berumur 68 tahun yang baru saja melakukan perjalanan di Timur Tengah.
Kang Cheol-in, seorang ahli di bidang penyakit menular dari Samsung Medical Centre di Seoul, mengatakan bahwa penyakit tersebut bukanlah penyakit yang menular melalui udara, sehingga tidak mungkin seseorang bisa terinfeksi MERS hanya dengan mengunjungi area ramai.
Menurutnya, meliburkan sejumlah sekolah sungguh tidak masuk akal. Agen kesehatan PBB (WHO) pun berpendapat bahwa akan ada banyak lagi kasus MERS di Korea Selatan, namun menegaskan tidak perlu ada kepanikan.
MERS merupakan sebuah virus mematikan, yang lebih sulit menular jika dibandingkan dengan virus Sindrom Pernapasan Akut (SARS), yang jenis virusnya masih satu keluarga dengan MERS. Hingga kini, MERS belum diketahui penangkal atau vaksinnya.