Sudah 400 Orang Tewas Akibat Udara Panas di Pakistan
Sudah 400 orang tewas akibat udara panas yang menerjang kota Karachi, di Pakistan
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sudah 400 orang tewas akibat udara panas yang menerjang kota Karachi, di Pakistan, selama tiga hari terakhir.
Udara panas yang menerjang kota diperparah dengan terjadinya pemadaman listrik besar-besaran.
Suhu telah menyentuh 44 derajat Celcius (111 derajat Fahrenheit) di kota berpenduduk 20 juta orang tersebut dalam beberapa hari terakhir, naik dari suhu normal musim panas yaitu 37 derajat Celcius.
Namun badan meteorologi memperkirakan kondisi itu tidak akan berlangsung lama, karena akan segera turun hujan.
"Suhu akan turun saat hujan monsun memasuki pantai Sindh, membawa hujan ke kota," kata Ghulam Rasool, Direktur Jenderal Departemen Meteorologi Pakistan, seperti dikutip dari Channelnewsasia.com.
Sebuah kamar mayat yang dijalankan oleh badan amal Edhi Foundation telah menerima lebih dari 400 jenazah korban udara panas dalam tiga hari terakhir.
Korban tewas diperkirakan jauh lebih besar, karena belum ada lembaga pemerintah yang melakukan perhitungan secara resmi.
"Kamar mayat kami memiliki kapasitasnya. Kami menyarankan orang-orang untuk tidak menunda penguburan dan menguburkan orang mati sedini mungkin dalam udara panas ini," ujar seorang petinggi Edhi Foundation.
Salah satu rumah sakit umum terbesar Karachi mengatakan lebih dari 200 pasien telah meninggal akibat dehidrasi atau kelelahan.
"Beberapa dibawa dalam keadaan tak bernyawa sementara yang lain meninggal selama perawatan," tutur Dr Seemin Jamali, ujar Direktur Jinnah Postgraduate Medical Centre. "Kami masih menerima pasien yang berdatangan."
Sementara itu Paramiliter Rangers dikerahkan untuk mendirikan kamp medis darurat di beberapa titik di kota, di mana mereka menyediakan garam air dan anti-dehidrasi.(Channelnewsasia.com)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.