Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri Transportasi Singapura Minta Maaf karena MRT Alami Gangguan

Menteri Transportasi Singapura Lui Tuck Yew menyampaikan maaf menyusul gangguan Mass Rapid Transit Singapura di jam-jam sibuk kemarin.

Penulis: Ruth Vania C
Editor: Y Gustaman
zoom-in Menteri Transportasi Singapura Minta Maaf karena MRT Alami Gangguan
Today Online/Jordan Simpson
Lui Tuck Yew di Stasioun MRT Ang Mo Kio, Rabu (8/7/2015). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Ruth Vania Christine

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - "Saya turut prihatin atas dampak yang dialami para penumpang pada jam-jam sibuk Selasa (7/7/2015) malam lalu," ucap Menteri Transportasi Singapura Lui Tuck Yew, Rabu (8/7/2015) pagi.

Ditemui saat mengunjungi stasiun MRT Ang Mo Kio, Yew juga mengatakan pihak Mass Rapid Transit Singapura (SMRT) dan pihak berwajib transportasi darat (LTA) masih mengusut penyebab gangguan SMRT yang terjadi Selasa.

Ia mengingatkan Rabu pagi ini SMRT akan kembali dioperasikan, tetapi dikurangi kecepatannya, untuk menghindari penurunan listrik yang sebelumnya mengganggu pengoperasian MRT.

"Sejauh ini kami belum mengalami penurunan daya listrik," katanya lagi sambil menambahkan, dirinya juga sempat mengutarakan permohonan maaf melalui akun Facebook-nya, Selasa malam.

"Saya ikut prihatin atas banyaknya penumpang yang mengalami gangguan parah dalam perjalanannya. Saya sungguh khawatir," ungkap dia.

Tak hanya Yew, CEO SMRT Desmond Kuek dan CEO LTA Chew Men Leong pun ikut meminta maaf kepada penumpang yang dirugikan.

Berita Rekomendasi

"Kami ingin meminta maaf pada para penumpang dan pihak-pihak yang telah merasa tidak nyaman atas gangguan MRT," demikian pernyataan Kuek pada konferensi pers yang digelar Rabu pagi ini.

Kereta MRT di jalur Utara-Selatan (NSL) dan Timur-Barat (EWL) mengalami lumpuh total pada Selasa, sekitar pukul 19.15 waktu setempat, selama 3,5 jam.

Diperkirakan mati akibat penurunan daya listrik pada jalur tersebut, kereta sudah kembali beroperasi Rabu pagi ini, meski pemantauan dan pengusutan penyebabnya masih dilakukan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas