PM Serbia Ditimpuk Batu pada Peringatan Pembantaian Srebrenica
Salah satu batu dilaporkan mengenai wajahnya, sehingga menghancurkan kacamata yang ia kenakan.
Editor: Johnson Simanjuntak
Pada tanggal 11 Juli, ketika permohonan untuk bala bantuan NATO gagal, pasukan Serbia menyerbu ke daerah yang dihuni umat Muslim.
Sekitar 15.000 orang mencoba melarikan diri melalui hutan menuju wilayah yang dikuasai pemerintah, sementara yang lain yang kebanyakan wanita dan anak-anak mencari perlindungan di balik tentara Belanda.
Tentara Belanda yang kecil jumlahnya hanya bisa menonton ketika tentara Serbia mengumpulkan sekitar 2.000 pria dan kemudian menembaki mereka.
Tak berhenti di sana, mereka juga membunuh 6000 orang lainnya di hutan.
Hingga saat ini, sisa-sisa sekitar 7.000 korban telah digali dan diidentifikasi melalui teknologi DNA, namun lebih dari 1000 korban lainnya belum ditemukan hingga saat ini.
PBB mengakui kegagalannya untuk melindungi orang-orang yang berada di dalam kota, dan di hari Sabtu, kemarin, Bert Koenders, Menteri Luar Negeri Belanda, menyatakan bahwa negaranya meyatakan bertanggung jawab dalam insiden itu, dan mengungkapkan rasa dukacitanya bagi korban Srebrenica.
"Pemerintah Belanda berbagi tanggung jawab, dan bahwa PBB harus memperkuat misi PBB ke depan. Tidak ada yang bisa membatalkan apa yang telah terjadi, tetapi kami di sini ikut berduka dengan anda," katanya. (Dailymail/UPI)
