Ibu Ini Divonis Mati dalam Waktu Dekat Karena Kebiasaan Minum Minuman Alkohol
Wanita asal Aberdeen, Skotlandia, ini mulai kecanduan alkohol sejak 10 tahun lalu.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM - Hazel Birnie memiliki banyak hal yang bisa dilakukan dalam hidupnya, termasuk kedatangan cucu pertamanya pada bulan Desember. Sayangnya, dokter memvonis ibu berusia 48 tahun ini akan meninggal dalam beberapa bulan karena kebiasaannya mengonsumsi minuman beralkohol.
Wanita asal Aberdeen, Skotlandia, ini mulai kecanduan alkohol sejak 10 tahun lalu, ketika pasangan yang merupakan ayah dair ketiga anaknya meninggal dunia. Birnie kemudian tenggelam dalam berliter-liter alkohol setiap harinya.
“Kematiannyalah yang telah menjadi pemicu,” Birnie bercerita. “Saya mencoba untuk kuat demi anak-anak, namun kenyataannya saya merasa kesepian dan larut dalam duka.”
Kondisi pun semakin buruk dari tahun ke tahun dimana kin Birnie menyadari bahwa kerusakan yang diakibatkan alkohol yang dikonsumsinya tidak hanya menyerang dirinya namun juga keluarganya.
Saat ini Birnie sudah berada di tahap akhir dari penyakit hati dimana hatinya sudah benar-benar tidak berfungsi.
Dokter telah mengatakan bahwa Birnie tidak cukup fit untuk transplantasi dan tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkannya. Birnie berharap untuk dirawat di rumah sakit setiap hari untuk mulai akhir-hidup perawatan.
Para dokter melakukan apa yang mereka bisa untuk membuat Hazel nyaman. Dia dirawat karena ascites parah, kondisi terkait dengan gagal hati di mana perut membengkak karena cairan menumpuk di antara organ tubuhnya.
Birnie juga menderita anemia, kehilangan memori, pemborosan otot serta membutuhkan bantuan untuk berjalan.
Dia berharap untuk meninggal di rumah, tapi itu tidak akan mungkin. "Saya akan berada di terlalu banyak rasa sakit itu terjadi," katanya.
"Sekarang, sebisa mungkin, saya akan menghabiskan banyak waktu dengan anak-anak saya,” ujar Birnie. "Saya akan mati dengan mengetahui mereka mencintai saya. Hanya itu yang seorang ibu bisa minta."
(mirror.co.uk)